Selasa, 16 Februari 2016

Nabi Shallallahu ‘Alaihi Wasallam Bermain Dengan Anak Kecil

MUTIARA HADITS KELEMBUTAN NABI SHALLALLAHU ‘ALAIHI WASALLAM KEPADA ANAK-ANAK:

HADITS KELIMA

NABI SHALLALLAHU ‘ALAIHI WASALLAM BERMAIN DENGAN ANAK KECIL

عَنِ ابْنِ عَبَّاسٍ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُمَا، قَالَ: «لَمَّا قَدِمَ النَّبِيُّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ مَكَّةَ، اسْتَقْبَلَتْهُ أُغَيْلِمَةُ بَنِي عَبْدِ المُطَّلِبِ، فَحَمَلَ وَاحِدًا بَيْنَ يَدَيْهِ، وَآخَرَ خَلْفَهُ».

“Dari Ibnu 'Abbas radhiyallahu 'anhuma, ia berkata: Ketika Nabi shallallahu 'alaihi wasallam sampai di Makkah Beliau ditemui anak-anak kecil Suku Bani 'Abdul Muthalib lalu Beliau menggendong salah satu dari mereka di depan dan yang lainnya dibelakang.” [HR. Al-Bukhari]
----------------------------------

FAEDDAH-FAEDAH HADITS:

Hadits yang agung ini memberikan kepada kita faedah-faedah yang berharga, diantaranya;

1. Cinta dan kasih sayang Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam terhadap anak-anak kecil. Demikianlah sepantasnya bagi kita, terkhusus para orang tua, hendaknya memiliki perhatian dan kasih sayang terhadap anak-anaknya.

Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda:

«مَنْ لاَ يَرْحَمُ لاَ يُرْحَمُ»

"Barangsiapa tidak mengasihi maka ia tidak akan dikasihi."  [Muttafaqun ‘alaihi, dari sahabat Abu Hurairah]

2. Bermain-main merupakan bagian dari kehidupan anak-anak. Oleh karena itu, hendaknya orang tua atau guru memberikan waktu untuk mereka bermain dan tidak mengekangnya. Dengan permainan akan menumbuhkan psikologis yang baik pada anak-anak. Namun hendaknya permainan yang diberikan adalah permainan yang bermanfaat bagi anak-anak dan tidak melanggar syariat.

3. Orang tua atau guru harus pandai menyesuaikan diri dengan anak-anak, kadang bermain-main atau bercanda dengan mereka, namun hal ini jangan sampai berlebih-lebihan sehingga menjatuhkan wibawanya yang mana akhirnya anak-anak tidak menghormati dia sebagai sebagai seorang guru.

4. Kasih sayang Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam kepada anak anak yatim, dimana disini Beliau menggendong Abdullah bin Ja’far dibelakang. Abdullah bin Ja’far adalah anak yatim, orang tuanya meninggal sebagai syuhada ketika ikut perang Mu’tah.

5. Dua anak ini meraih derajat sebagai sahabat Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam, karena seorang dikatakan sebagai sahabat Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam jika dia bertemu Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam dan beriman kepadanya serta mati dalam keadaan beriman.

--------------------------------------
✒ Disusun oleh Abu 'Ubaidah Iqbal bin Damiri al-Jawy, 27 Jumadal Akhir 1436/ 16 April 2015_di kota Ambon Manise.

Silahkan kunjungi blog kami untuk mendapatkan artikel kami yang lainnya dan mengunduh PDF-nya serta aplikasi android Forum KIS di:
www.pelajaranforumkis.com atau www.pelajarankis.blogspot.com
------------------------------------

WA. FORUM KIS

Tidak ada komentar:

Posting Komentar