Selasa, 16 Februari 2016

Nabi Shallallahu ‘Alaihi Wasallam Bercanda Dengan Anak-anak

MUTIARA HADITS KELEMBUTAN NABI SHALLALLAHU ‘ALAIHI WASALLAM KEPADA ANAK-ANAK:

HADITS KEDUABELAS

NABI SHALLALLAHU ‘ALAIHI WASALLAM BERCANDA DENGAN ANAK-ANAK

عَنْ أَنَسِ بْنِ مَالِكٍ، قَالَ: كَانَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ: يَدْخُلُ عَلَيْنَا وَلِي أَخٌ صَغِيرٌ يُكْنَى أَبَا عُمَيْرٍ وَكَانَ لَهُ نُغَرٌ يَلْعَبُ بِهِ، فَمَاتَ، فَدَخَلَ عَلَيْهِ النَّبِيُّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ ذَاتَ يَوْمٍ فَرَآهُ حَزِينًا، فَقَالَ: «مَا شَأْنُهُ؟» قَالُوا: مَاتَ نُغَرُهُ، فَقَالَ: «يَا أَبَا عُمَيْرٍ مَا فَعَلَ النُّغَيْرُ؟».

Dari Anas bin Malik radhiyallahu ‘anhu, ia berkata: “Suatu ketika Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wasallam datang kepada kami, sementara kami mempunyai adik kecil yang dijuluki Abu Umair. Burung kecil miliknya yang biasa ia ajak main bersama mati. Lalu suatu hari Nabi Shallallahu ‘alaihi wasallam masuk dan menemuinya sedang bersedih, beliau bertanya: “Apa yang sedang terjadi dengannya?” orang-orang menjawab, “Burung kecilnya mati”. Beliau lantas bersabda: “Wahai Abu Umair, apa yang sedang dilakukan oleh burung kecilmu?”. [HR. Al-Bukhari, Muslim dan Abu Dawud, dan lafazh ini riwayat Abu Dawud]

FAEDAH-FAEDAH HADITS:

Hadits yang agung ini memberikan kepada kita faedah-faedah yang berharga, diantaranya;

1. Bercandanya Nabi Shallallahu ‘alaihi wasallam dengan anak kecil. Bercanda dengan anak-anak adalah perkara yang baik, karena dengannya bisa membuat anak gembira. Namun hendaknya tidak sampai berlebih-lebihan yang akhirnya membuat dirinya tidak berwibawa dihadapan anak-anak.

2. Boleh memberikan mainan anak-anak dengan seekor burung, namun tetap harus diarahkan dan dibimbing untuk senantiasa menyayangi binatang dan tidak menzhaliminya.

3. Boleh bagi seseorang memelihara burung dalam sangkar, namun dengan syarat diberi makan dan minum.

4. Perhatian Nabi Shallallahu ‘alaihi wasallam terhadap keadaan dan urusan anak-anak.

5. Hendaknya para orang tua memberikan keluasan kepada anak-anak untuk bermain-main dengan sesuatu yang mubah penggunaannya.

6. Ketawadhuan (sifat rendah hati) Nabi Shallallahu ‘alaihi wasallam dengan umatnya.

7. Keutamaan dan martabat yang tinggi yang diperoleh oleh keluarga Abu Thalhah al-Anshari, karena Abu Umair adalah salah satu dari anak-anaknya.

8. Menghibur anak-anak tatkala sedang sedih adalah perkara yang diperintahkan dan dianjurkan.

Waffaqallahul jami’ likulli khairin.

-----------------------------
✒ Disusun oleh Abu 'Ubaidah bin Damiri al-Jawy, 8 Muharam 1437/ 21 Oktober 2015_di kota Ambon Manise.

Silahkan kunjungi blog kami untuk mendapatkan artikel kami yang lainnya dan mengunduh PDF-nya serta aplikasi android Forum KIS di:
www.pelajaranforumkis.com atau www.pelajarankis.blogspot.com
-----------------------------

WA. FORUM KIS

Tidak ada komentar:

Posting Komentar