Minggu, 05 Agustus 2018

AIR SUSU DIBALAS DENGAN AIR TUBA

๐Ÿฅ›๐Ÿฏ *AIR SUSU DIBALAS DENGAN AIR TUBA*

========================

ูˆู…ู† ูŠุตู†ุน ุงู„ู…ุนุฑูˆู ููŠ ุบูŠุฑ ุฃู‡ู„ู‡ *** ูŠู„ุงู‚ูŠ ุงู„ุฐูŠ ู„ุงู‚ู‰ ู…ุฌูŠุฑ ุฃู… ุนุงู…ุฑ

ุฎุฑุฌ ู‚ูˆู… ุฅู„ู‰ ุงู„ุตูŠุฏ ููŠ ูŠูˆู… ุญุงุฑ ูุจูŠู†ู…ุง ู‡ู… ูƒุฐู„ูƒ ุฅุฐ ุนุฑุถุช ู„ู‡ู… ( ุฃู… ุนุงู…ุฑ ) ูˆู‡ูŠ ุงู„ุถุจุน ูุทุฑุฏูˆู‡ุง ูุงุชุจุนูˆู‡ุง ุญุชู‰ ุฃู„ุฌุฃูˆู‡ุง ุฅู„ู‰ ุฎุจุงุก ุฃุนุฑุงุจูŠ ูู‚ุงู„: ู…ุง ุดุฃู†ูƒู…؟ ู‚ุงู„ูˆุง: ุตูŠุฏู†ุง. ูˆุทุฑูŠุฏุชู†ุง. ู‚ุงู„: ูƒู„ุง ูˆุงู„ุฐูŠ ู†ูุณูŠ ุจูŠุฏู‡ ู„ุง ุชุตู„ูˆู† ุฅู„ูŠู‡ุง ู…ุง ุซุจุช ู‚ุงุฆู… ุณูŠููŠ ุจูŠุฏูŠ ( ู„ุฃู†ู‡ุง ุงุณุชุฌุงุฑุช ุจู‡ ). ู‚ุงู„: ูุฑุฌุนูˆุง ูˆุชุฑูƒูˆู‡ , ูู‚ุงู… ุฅู„ู‰ ู„ู‚ุญุฉ ูุญู„ุจู‡ุง ูˆู‚ุฑุจ ุฅู„ูŠู‡ุง ุฐู„ูƒ، ูˆู‚ุฑุจ ุฅู„ูŠู‡ุง ู…ุงุก ูุฃู‚ุจู„ุช ู…ุฑุฉ ุชู„ุบ ู…ู† ู‡ุฐุง ูˆู…ุฑุฉ ุชู„ุบ ู…ู† ู‡ุฐุง ุญุชู‰ ุนุงุดุช ูˆุงุณุชุฑุงุญุช ูุจูŠู†ู…ุง ุงู„ุฃุนุฑุงุจูŠ ู†ุงุฆู… ููŠ ุฌูˆู ุจูŠุชู‡، ุฅุฐ ูˆุซุจุช ุนู„ูŠู‡ , ูุจู‚ุฑุช ุจุทู†ู‡ , ูˆุดุฑุจุช ุฏู…ู‡ , ูˆุฃูƒู„ุช ุญุดูˆุชู‡, ูˆุชุฑูƒุชู‡ ูุฌุงุก ุงุจู† ุนู… ู„ู‡ ููˆุฌุฏู‡ ุนู„ู‰ ุชู„ูƒ ุงู„ุตูˆุฑุฉ ูุงู„ุชูุช ุฅู„ู‰ ู…ูˆุถุน ุงู„ุถุจุน ูู„ู… ูŠุฑู‡ุง ูู‚ุงู„: ุตุงุญุจุชูŠ ูˆุงู„ู„ู‡: ูˆุฃุฎุฐ ุณูŠูู‡ ูˆูƒู†ุงู†ุชู‡ ูˆุงุชุจุนู‡ุง ูู„ู… ูŠุฒู„ ุญุชู‰ ุฃุฏุฑูƒู‡ุง ูู‚ุชู„ู‡ุง ูˆุฃู†ุดุฃ ูŠู‚ูˆู„:
ูˆู…ู† ูŠุตู†ุน ุงู„ู…ุนุฑูˆู ููŠ ุบูŠุฑ ุฃู‡ู„ู‡ *** ูŠู€ู„ุงู‚ูŠ ู…ู€ุง ู„ุงู‚ู‰ ู…ุฌูŠุฑ ุฃู… ุนุงู…ุฑ
ุฃุฏุงู… ู„ู€ู‡ุง ุญูŠู† ุงุณุชุฌู€ุงุฑุช ุจู‚ุฑุจู‡ ***ู‚ู€ุฑุงู‡ุง ู…ู€ู† ุงู„ุจุงู† ุงู„ู„ู‚ุงุญ ุงู„ุบุฒุงุฆุฑ
ูˆุฃุดุจุนู‡ู€ู€ุง ุญุชู‰ ุฅุฐุง ู…ุง ุชู…ู„ุฃุช *** ูุฑุชู‡ ุจู€ู€ู€ุฃู†ูŠุงุจ ู„ู‡ู€ู€ุง ูˆุฃุธุงูุฑ
ูู‚ู„ ู„ุฐูˆูŠ ุงู„ู…ุนุฑูˆู ู‡ุฐุง ุฌุฒุงุก ู…ู† ุบุฏุงً ***ูŠุตู†ุน ุงู„ู…ุนุฑูˆู ู…ุน ุบูŠุฑ ุดุงูƒุฑ
( ุดุนุจ ุงู„ุงูŠู…ุงู† ู„ู„ุจูŠู‡ู‚ูŠ )

๐Ÿฅ›๐Ÿฏ *Air Susu Dibalas Dengan Air Tuba*

๐Ÿ”ธSiapa yang berbuat baik kepada orang yang tidak pantas untuk diberi kebaikan

๐Ÿ”ธNiscaya dia akan mendapatkan balasan seperti yang didapatkan oleh Si Penolong Ummu Amir.

๐Ÿ”†Sekelompok orang pergi berburu di siang yang terik, ketika mereka sedang berjalan tiba-tiba Ummu Amir (Panggilan untuk Dubuk/Hyena, sejenis binatang buas yang suka memakan bangkai) melintasi mereka, kemudian mereka menghalau dan mengejarnya sehingga berhasil memojokkannya ke sebuah tenda milik seorang Arab Badui. Kemudian Si Badui berkata,"Apa keperluan kalian (ke sini).! Mereka menjawab,"Kami sedang berburu, dan ini buruan kami lari (ke tendamu)." Si Badui berkata," Tidak!, demi Dzat yang jiwaku ditangan-Nya, kalian tidak akan dapat menangkapnya selama pedangku terhunus di tanganku (karena ia telah berlindung kepadaku).

๐Ÿ“ฆ (Pembawa kisah) berkata," Akhirnya sekelompok pemburu tadi kembali dan membiarkan buruan tadi. Kemudian Si Badui  bangkit menuju seekor unta betina yang deras air susunya dan memerahnya kemudian mendekatkan perahan susu itu dan air minum kepadanya. Kemudian  Si Dubuk mendekatinya; terkadang ia meminum (perahan susu) dari bejana ini dan terkadang meminum (air) dari bejana itu, sehingga ia bertahan hidup dan merasa nyaman. Di saat Si Badui  tertidur lelap di dalam rumahnya, tiba-tiba Si Dubuk meloncat kepadanya dan mencabik-cabik perutnya kemudian menghirup darahnya dan melahap ususnya kemudian pergi  meninggalkannya. Kemudian datanglah sepupu laki-lakinya (dari bapak), sekonyong-konyong dia mendapatinya dalam keadaan seperti itu, kemudian dia menoleh ke tempat berdiamnya Si Dubuk dan dia tidak melihatnya, kemudian dia berkata,"Wahai temanku (Dubuk) demi Allah (aku akan membunuhmu), kemudian dia mengambil pedang dan kantong anak panahnya mencari dan terus mencari Si Dubuk sehingga mendapatkannya dan membunuhnya. Kemudian dia melantunkan,

" Siapa yang berbuat baik kepada (orang) yang tidak patut  diberi kebaikan niscaya dia akan mendapatkan balasan seperti yang didapatkan oleh Si Penyalamat Ummu Amir."

"Dia terus menerus memberikan jamuan makan kepada Ummu Amir dari air susu untanya yang deras dan membuatnya kenyang ketika Ummu Amir berlindung mendekat kepadanya ."

"Sehingga ketika telah kenyang ia tetap menerkamnya dengan gigi gigi taring dan cakar cakarnya."

"Maka sampaikanlah kepada orang-orang yang gemar berbuat kebaikan," Inilah balasan yang diterima oleh orang yang gemar berbuat kebaikan  dari (orang) yang tidak pandai mensyukuri kebaikan."

๐Ÿ“‹ *Sumber: (Syu'abul Iman: Al Baihaqi)*

✍๐Ÿป *_tim SC๐Ÿ‡ฎ๐Ÿ‡ฉ_*

▪▪▪▪▪▪▪▪▪▪▪
๐ŸŒ *WhatsApp Salafy Cirebon*
๐Ÿ“ฒ *Gabung di Channel Telegram :*
http://t.me/salafy_cirebon

✍๐Ÿป *_Menyajikan artikel dan audio kajian ilmiyah_*

◻◻◻◻◻◻◻◻◻◻◻



Rabu, 01 Agustus 2018

DIANTARA DALIL TERBESAR SIFAT 'ULUW (TINGGI) BAGI ALLAH


✊๐Ÿป *DIANTARA DALIL TERBESAR SIFAT 'ULUW (TINGGI) BAGI ALLAH*

๐Ÿ“Œ Tegasnya kenyataan  Mi'raj (naik)nya Nabi ๏ทบ menuju pada-Nya (Allah) di malam Isra' Mi'raj. Seandainya Allah tidak disifati dengan sifat ketinggian-sesuai dengan kemuliaan dan keagungan-Nya-niscaya Rasulullah tidak akan mi'raj (menuju) kepada-Nya sebagaimana hal itu telah warid di dalam hadits Isra' Mi'raj.

Aku (asy-Syaikh Hafizh al-Hakami _rahimahullah_) berkata:
Sungguh mayoritas firqah (kelompok) yang sesat dalam aqidah ini dan meniadakan sifat ketinggian bagi Allah Subhanahu wa Ta'ala dan (meniadakan sifat) istiwa' Allah di atas 'Arsy-Nya, mereka merayakan malam Isra' Mi'raj. Akan tetapi mereka mengingkari sifat 'uluw (ketinggian bagi Allah). Maha suci Engkau Rabbi, ini adalah kedustaan yang nyata.

๐Ÿ“š Jauharatul Faridah Fiy Tahqiqil 'Aqidah hal 103 karya al-Hafizh Hafizh al-Hakami _rahimahullah_

๐Ÿ‹ Thuwailibul' Ilmisy Syar'i (TwIS)

✏ Abu Abdillah Rahmat

๐Ÿ”Ž Muraja'ah: al-Ustadz Kharisman _hafizhahullah_

๐Ÿ—“18/11/1439 H
      30/07/2018

Sumber:
https://twitter.com/AlahmadiZahrani/status/1021008997103689728?s=19



Jumat, 27 Juli 2018

BERHENTILAH MENGGHIBAH WALAUPUN ITU NYATA ADANYA

⛔ *BERHENTILAH MENGGHIBAH WALAUPUN ITU NYATA ADANYA¹*✋๐Ÿป

๐Ÿ’บ Mufti: al-Imam Ibnu Baz rahimahullah

❓ Pertanyaan:

"Sebagian orang-semoga Allah memberi mereka hidayah-tidak memandang ghibah sebagai perkara mungkar atau haram. Sebagian lagi menyatakan: jika memang pada seseorang terdapat apa yang kami bicarakan, maka ghibah seperti ini tidaklah diharamkan. Mereka berpura-pura bodoh dengan hadits-hadits Rasulullah ๏ทบ. Maka aku berharap dari Yang Mulia Syaikh untuk memberi penjelasan tentang hal ini. Jazaakumullaahu khoyron.

๐Ÿ“Œ Jawaban:

"Ghibah adalah perkara yang haram dan termasuk kabair (dosa-dosa besar). Baik (hal yang) dighibahi tersebut ada pada seseorang atau tidak ada. Karena telah tsabit dari Nabi ๏ทบ bahwasanya beliau bersabda ketika ditanya tentang (definisi) ghibah:
" *Engkau menyebut saudaramu (muslim) dengan sesuatu yang dia benci (bila mendengarnya langsung-pent)*"
Lalu ditanyakan kembali:"Bagaimana pendapat anda bila memang ada pada saudaraku itu apa yang aku katakan?"
Beliau bersabda:" *Jika hal itu memang ada pada saudaramu, berarti engkau telah mengghibahinya. Jika tidak ada, maka engkau telah berbuat dusta kepadanya.*

๐Ÿ’ฅ Dan telah tsabit dari beliau ๏ทบ bahwasanya beliau melihat di malam Isra' *suatu kaum yang memiliki kuku-kuku dari tembaga. Mereka menggaruk wajah dan dada mereka dengan kuku-kuku tersebut*. Lalu beliau bertanya tentang mereka. Dikatakan pada beliau:" *Mereka adalah orang-orang yang memakan daging-daging manusia dan menjatuhkan kehormatan mereka.* Dan Allah _Subhaanahu wa Ta'ala_ telah berfirman (artinya):

" _Wahai orang-orang yang beriman, jauhilah oleh kalian dari banyak berprasangka. Sesungguhnya sebagian prasangka itu adalah dosa. Jangan kalian memata-matai dan jangan pula kalian mengghibah satu sama lain. Apakah salah seorang diantara kalian suka untuk memakan daging bangkai saudaranya? Niscaya kalian membencinya. Dan bertakwalah pada Allah. Sesungguhnya Allah Maha Menerima taubat lagi Maha Penyayang._"
Q.S. Al-Hujurat:12

✊๐ŸปMaka wajib atas setiap muslim dan muslimah untuk waspada dari ghibah dan saling menasihati untuk meninggalkannya, dalam rangka menaati Allah Ta'ala dan Rasul-Nya ๏ทบ. Hendaklah seorang muslim bersemangat untuk menutupi (aib) saudara-saudaranya dan tidak menampakkan cacat mereka. Karena ghibah itu termasuk sebab terjadinya perseteruan, permusuhan, dan perpecahan dalam masyarakat. Allah-lah satu-satunya pemberi taufiq."

๐Ÿ“š Dimuat dalam Majalah ad-Da'wah no 1500 tanggal 22/2/1416 (Majmu' Fatawa wa Maqalat asy-Syaikh Ibnu Baz _rahimahullah_ 8/381)

๐Ÿ‹ Thuwailibul 'Ilmisy Syar'i (TwIS)

✏ Abu Abdillah Rahmat

๐Ÿ”Ž Muraja'ah: Al-Ustadz Kharisman hafizhahullah

๐Ÿ—“14 Dzulqa'dah 1439 H
      27 Juli 2018

๐Ÿ–‹ Catatan Kaki:

1. Disitu ada ghibah yang boleh dilakukan. Al-Imam an-Nawawi rahimahullah menyebutkan 6 poin  ghibah yang dibolehkan. Beliau menulis dalam salah satu kitab beliau yang monumental, Riyadhush Shalihin:

ุจุงุจ ู…ุง ูŠุจุงุญ ู…ู† ุงู„ุบูŠุจุฉ
Bab ghibah yang dibolehkan
Silakan merujuk pada syarh asy-Syaikh Ibnu Baz rahimahullah tentang bab tersebut di:

https://binbaz.org.sa/audios/2781/482-ู…ู†-ุจุงุจ-ู…ุง-ูŠุจุงุญ-ู…ู†-ุงู„ุบูŠุจุฉ

๐Ÿ‡ธ๐Ÿ‡ฆ Arabic

ุญูƒู… ุงู„ุบูŠุจุฉ ุฅุฐุง ูƒุงู† ููŠ ุงู„ุฅู†ุณุงู† ู…ุง ูŠู‚ูˆู„

ุณ: ุจุนุถ ุงู„ู†ุงุณ -ู‡ุฏุงู‡ู… ุงู„ู„ู‡- ู„ุง ูŠุฑูˆู† ุงู„ุบูŠุจุฉ ุฃู…ุฑุง ู…ู†ูƒุฑุง ุฃูˆ ุญุฑุงู…ุง، ูˆุงู„ุจุนุถ ูŠู‚ูˆู„: ุฅุฐุง ูƒุงู† ููŠ ุงู„ุฅู†ุณุงู† ู…ุง ู†ู‚ูˆู„ ูุบูŠุจุชู‡ ู„ูŠุณุช ุญุฑุงู…ًุง، ู…ุชุฌุงู‡ู„ูŠู† ุฃุญุงุฏูŠุซ ุงู„ู…ุตุทูู‰ ๏ทบ، ุฃุฑุฌูˆ ู…ู† ุณู…ุงุญุฉ ุงู„ุดูŠุฎ ุชูˆุถูŠุญ ุฐู„ูƒ. ุฌุฒุงูƒู… ุงู„ู„ู‡ ุฎูŠุฑุง.

ุฌ: ุงู„ุบูŠุจุฉ ู…ุญุฑู…ุฉ، ูˆู…ู† ุงู„ูƒุจุงุฆุฑ، ุณูˆุงุก ูƒุงู† ุงู„ุนูŠุจ ู…ูˆุฌูˆุฏًุง ููŠ ุงู„ุดุฎุต ุฃู… ุบูŠุฑ ู…ูˆุฌูˆุฏ؛ ู„ู…ุง ุซุจุช ุนู† ุงู„ู†ุจูŠ ๏ทบ ุฃู†ู‡ ู‚ุงู„ ู„ู…ุง ุณุฆู„ ุนู† ุงู„ุบูŠุจุฉ ู‚ุงู„: ุฐูƒุฑูƒ ุฃุฎุงูƒ ุจู…ุง ูŠูƒุฑู‡ ู‚ูŠู„: ุฃูุฑุฃูŠุช ุฅู† ูƒุงู† ููŠ ุฃุฎูŠ ู…ุง ุฃู‚ูˆู„؟ ู‚ุงู„: ุฅู† ูƒุงู† ููŠู‡ ู…ุง ุชู‚ูˆู„ ูู‚ุฏ ุงุบุชุจุชู‡، ูˆุฅู† ู„ู… ูŠูƒู† ููŠู‡ ูู‚ุฏ ุจู‡ุชู‡.

ูˆุซุจุช ุนู†ู‡ ๏ทบ ุฃู†ู‡ ุฑุฃู‰ ู„ูŠู„ุฉ ุฃุณุฑูŠ ุจู‡ ู‚ูˆู…ุง ู„ู‡ู… ุฃุธุงูุฑ ู…ู† ู†ุญุงุณ ูŠุฎู…ุดูˆู† ุจู‡ุง ูˆุฌูˆู‡ู‡ู… ูˆุตุฏูˆุฑู‡ู…، ูุณุฃู„ ุนู†ู‡ู…، ูู‚ูŠู„ ู„ู‡: ู‡ุคู„ุงุก ุงู„ุฐูŠู† ูŠุฃูƒู„ูˆู† ู„ุญูˆู… ุงู„ู†ุงุณ، ูˆูŠู‚ุนูˆู† ููŠ ุฃุนุฑุงุถู‡ู…، ูˆู‚ุฏ ู‚ุงู„ ุณุจุญุงู†ู‡: ูŠَุง ุฃَูŠُّู‡َุง ุงู„َّุฐِูŠู†َ ุขู…َู†ُูˆุง ุงุฌْุชَู†ِุจُูˆุง ูƒَุซِูŠุฑًุง ู…ِู†َ ุงู„ุธَّู†ِّ ุฅِู†َّ ุจَุนْุถَ ุงู„ุธَّู†ِّ ุฅِุซْู…ٌ ูˆَู„ุง ุชَุฌَุณَّุณُูˆุง ูˆَู„ุง ูŠَุบْุชَุจْ ุจَุนْุถُูƒُู…ْ ุจَุนْุถًุง ุฃَูŠُุญِุจُّ ุฃَุญَุฏُูƒُู…ْ ุฃَู†ْ ูŠَุฃْูƒُู„َ ู„َุญْู…َ ุฃَุฎِูŠู‡ِ ู…َูŠْุชًุง ูَูƒَุฑِู‡ْุชُู…ُูˆู‡ُ ูˆَุงุชَّู‚ُูˆุง ุงู„ู„َّู‡َ ุฅِู†َّ ุงู„ู„َّู‡َ ุชَูˆَّุงุจٌ ุฑَุญِูŠู…ٌ [ุงู„ุญุฌุฑุงุช:12] ูุงู„ูˆุงุฌุจ ุนู„ู‰ ูƒู„ ู…ุณู„ู… ูˆู…ุณู„ู…ุฉ ุงู„ุญุฐุฑ ู…ู† ุงู„ุบูŠุจุฉ، ูˆุงู„ุชูˆุงุตูŠ ุจุชุฑูƒู‡ุง؛ ุทุงุนุฉ ู„ู„ู‡ ุณุจุญุงู†ู‡ ูˆู„ุฑุณูˆู„ู‡ ๏ทบ، ูˆุญุฑุตًุง ู…ู† ุงู„ู…ุณู„ู… ุนู„ู‰ ุณุชุฑ ุฅุฎูˆุงู†ู‡ ูˆุนุฏู… ุฅุธู‡ุงุฑ ุนูˆุฑุงุชู‡ู…، ูˆู„ุฃู† ุงู„ุบูŠุจุฉ ู…ู† ุฃุณุจุงุจ ุงู„ุดุญู†ุงุก ูˆุงู„ุนุฏุงูˆุฉ ูˆุชูุฑูŠู‚ ุงู„ู…ุฌุชู…ุน. ูˆุงู„ู„ู‡ ูˆู„ูŠ ุงู„ุชูˆููŠู‚[1].

ู†ุดุฑุช ููŠ ู…ุฌู„ุฉ ุงู„ุฏุนูˆุฉ ููŠ ุงู„ุนุฏุฏ (1500) ุจุชุงุฑูŠุฎ 22/2/1416 ู‡ู€. (ู…ุฌู…ูˆุน ูุชุงูˆู‰ ูˆู…ู‚ุงู„ุงุช ุงู„ุดูŠุฎ ุงุจู† ุจุงุฒ 381/8).
https://binbaz.org.sa/fatwas/2303/ุญูƒู…-ุงู„ุบูŠุจุฉ-ุงุฐุง-ูƒุงู†-ููŠ-ุงู„ุงู†ุณุงู†-ู…ุง-ูŠู‚ูˆู„



KABAR GEMBIRA BAGI YANG BERTAKBIR DAN BERTAHLIL PADA 10 HARI AWAL DZULHIJJAH

✋๐Ÿป๐ŸŒบ๐ŸŒธ๐ŸŒ– *KABAR GEMBIRA BAGI YANG BERTAKBIR DAN BERTAHLIL PADA 10 HARI AWAL DZULHIJJAH*

*ุจุดุฑู†ุง ุฑุณูˆู„ ุงู„ู„ู‡ ู„ู…ู† ุญุฌ ุฃูˆ ูƒุจุฑ ุฃูˆ ู‡ู„ู„ ููŠ ุงู„ุนุดุฑ ู…ู† ุฐูŠ ู„ุญุฌุฉ*

Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam telah menyampaikan kabar gembira bagi orang yang sedang berhaji atau orang yang bertakbir, bertahlil, pada 10 hari pertama bulan Dzulhijjah.

Rasulullah _shallallahu alaihi wasallam_ bersabda:

*ู…َุง ุฃَู‡َู„َّ ู…ُู‡ِู„ٌّ ู‚َุทُّ؛ ุฅِู„َّุง ุจُุดِّุฑَ، ูˆَู„َุง ูƒَุจَّุฑَ ู…ُูƒَุจِّุฑٌ ู‚َุทُّ؛ ุฅِู„َّุง ุจُุดِّุฑَ*

"Tidaklah seseorang yang mengucapkan kalimat Tahlil kecuali dia akan mendapatkan kabar gembira. Tidaklah seseorang mengucapkan  kalimat Takbir, kecuali mendapatkan kabar gembira".

Ada seseorang bertanya:

*ูŠَุง ุฑَุณُูˆู„َ ุงู„ู„َّู‡ِ! ุจِุงู„ْุฌَู†َّุฉِ ؟*

"Wahai Rasulullah, apakah kabar gembira sebagai penghuni surga?."

Beliau menjawab, *"Iya."*

*(Hadits dihasankan oleh al-Albany dalam Shahih al-Jami' no. 5569. As-Shahihah no. 1621. Shahih at-Targhib no. 1137/sahab.net)*

Ya Allah jadikanlah kami termasuk penghuni Surga Firdaus yang tertinggi.

๐ŸŒ *Sumber* || https://twitter.com/fzmhm12121/status/900066327808880645

⚪ *WhatsApp Salafy Indonesia*
⏩ *Channel Telegram* || http://telegram.me/forumsalafy

๐Ÿ’Ž๐Ÿ’Ž๐Ÿ’Ž๐Ÿ’Ž๐Ÿ’Ž๐Ÿ’Ž๐Ÿ’Ž๐Ÿ’Ž๐Ÿ’Ž

๐Ÿš ⛵️ TAKBIR MUQAYYAD (terikat waktu) dan TAKBIR MUTHLAQ (tidak terikat waktu).

❓๐Ÿ“ฌ Pertanyaan:
Saya mendengar sebagian orang pada hari-hari Tasyriq (11,12,13 Dzulhijjah) bertakbir di setiap selesai shalat lima waktu sampai pada shalat 'ashar tanggal 13 Dzulhijjah. Apakah amalan mereka ini benar ataukah tidak?

☀ Jawaban:
Takbir Muthlaq dan Takbir Muqayyad disyariatkan pada hari 'Idul Adha.
✅ Takbir Muthlaq dilakukan di sepanjang waktu mulai awal masuknya bulan Dzulhijjah sampai pada akhir hari Tasyriq.
☑ Adapun Takbir Muqayyad dilakukan di setiap selesai shalat lima waktu,
▪๐Ÿ“† dimulai dari shalat shubuh hari Arafah (tanggal 9 Dzulhijjah) ➡️๐Ÿ“†sampai pada shalat ashr di akhir hari Tasyriq (tanggal 13 Dzulhijjah).

๐Ÿ“œ Amalan ini disyariatkan berdasarkan :
✅ ijma' , dan
✅ perbuatan para sahabat -radhiyallahu 'anhum-.

Wa billahi at taufiq, semoga shalawat dan salam senantiasa tercurah kepada Nabi kita Muhammad, keluarganya, dan para sahabatnya.

๐Ÿซ al-Lajnah ad-Da'imah li al-Buhuts al-'Ilmiyyah wa al-Ifta' no.10777

•••••••••••••••••••••
๐ŸŒ ๐Ÿ“๐Ÿ“ก Majmu'ah Manhajul Anbiya
๐Ÿ“Ÿ▶ Join Telegram https://tlgrm.me/ManhajulAnbiya
๐Ÿ’ป Situs Resmi http://www.manhajul-anbiya.net

~~~~~~~~~~~~~~~~~~

๐Ÿ“” *FATWA AL-IMAM IBNU BAZ TERKAIT TAKBIR MUTLAK¹ DAN TAKBIR MUQAYYAD²*

๐Ÿ“ Berkata asy-Syaikh Abdul 'Aziz bin Baz rahimahullah:

ุงู„ุญู…ุฏ ู„ู„ู‡ ูˆุตู„ู‰ ุงู„ู„ู‡ ูˆุณู„ู… ุนู„ู‰ ุฑุณูˆู„ ุงู„ู„ู‡ ูˆุนู„ู‰ ุขู„ู‡ ูˆุฃุตุญุงุจู‡ ูˆู…ู† ุงู‡ุชุฏู‰ ุจู‡ุฏุงู‡

✅ Adapun takbir di hari Iedul Adhha, maka yang disyariatkan dimulai dari awal bulan sampai akhir hari ketiga belas dari bulan Dzulhijjah. Berdasarkan firman Allah Subhanah:

{ู„ِّูŠَุดْู‡َุฏُูˆุง ู…َู†َุงูِุนَ ู„َู‡ُู…ْ ูˆَูŠَุฐْูƒُุฑُูˆุง ุงุณْู…َ ุงู„ู„َّู‡ِ ูِูŠ ุฃَูŠَّุงู…ٍ ู…َّุนْู„ُูˆู…َุงุช}

" _Agar mereka menyaksikan berbagai manfaat bagi mereka dan supaya mereka menyebut nama Allah pada hari yang telah ditentukan_"
(Q.S. Al-Hajj: 28)

Itu hari-hari 10 (awal Dzulhijjah). Adapun firman Allah 'Azza wa Jalla:

ูˆَุงุฐْูƒُุฑُูˆุง ุงู„ู„َّู‡َ ูِูŠ ุฃَูŠَّุงู…ٍ ู…َّุนْุฏُูˆุฏَุงุช

" _Dan berdzikirlah kepada Allah di hari-hari yang telah ditentukan._"
(Q.S. Al-Baqarah: 203)

(Maksudnya) adalah hari-hari tasyriq. Juga berdasarkan sabda Nabi ๏ทบ:

" _Hari tasyriq adalah hari-hari makan, minum, dan berdzikir kepada Allah._"
(H.R. Muslim)

๐Ÿ’Ž Al-Bukhari dalam shahih beliau meriwayatkan secara mu'allaq dari Ibnu 'Umar dan Abu Hurairah-radliyallahu 'anhuma: "bahwasanya mereka berdua keluar menuju pasar pada 10 hari (awal Dzulhijjah), lalu keduanya bertakbir dan manusia pun bertakbir karena takbir mereka berdua."

๐Ÿ›ก Dahulu 'Umar bin Khaththab dan putra beliau, Abdullah-radliyallahu 'anhuma-mereka berdua bertakbir pada hari-hari Mina di masjid dan di dalam kemah. Dan mereka mengangkat suaranya ketika melakukannya sehingga Mina bergemuruh dengan suara takbir.

๐Ÿ“Œ Dan diriwayatkan dari Nabi ๏ทบ, demikian pula dari sekelompok sahabat radliyallahu 'anhum, (anjuran melafazhkan) takbir setelah shalat 5 waktu. Dimulai setelah shalat Subuh pada hari 'Arafah (hari ke-9 Dzulhijjah-pent) sampai setelah shalat Ashar pada hari ketiga belas dari bulan Dzulhijjah. Dan ini adalah ketentuan bagi yang tidak menunaikan haji.

⚪ Kemudian beliau berkata:

"Dari sini engkau mengetahui bahwasanya takbir mutlak dan takbir muqayyad, keduanya terkumpul-berdasarkan pendapat ulama yang paling shahih-pada 5 hari, yaitu:
1⃣. Hari Arafah

2⃣. Hari Nahr (hari penyembelihan kurban)

3⃣. Dan 3 hari tasyriq (11,12 dan 13 Dzulhijjah pent-).

๐Ÿ”ฐ Adapun pada hari ke delapan dan yang sebelumnya sampai hari pertama bulan Dzulhijjah, maka takbir di hari-hari tersebut adalah takbir mutlak. Bukan muqayyad. Berdasarkan apa yang telah lalu dari ayat dan atsar (di atas).

Di dalam Musnad (Ahmad) dari Ibnu 'Umar radliyallahu ' anhuma dari Nabi ๏ทบ bahwasanya beliau bersabda:

" *Tidak ada hari-hari yang lebih agung dan lebih Allah cintai amalan yang dilakukan di hari-hari tersebut dibandingkan amalan yang dilakukan di 10 hari ini (awal Dzulhijjah). Maka perbanyaklah oleh kalian tahlil, takbir, dan tahmid* di hari-hari tersebut atau sebagaimana yang disabdakan oleh beliau ๏ทบ.

๐Ÿ“š Majmu'ul Fatawa wa Maqalat karya asy-Syaikh Ibnu Baz rahimahullah jilid 13 hal 17-19

๐Ÿ‹ Tim TwIS

๐Ÿ—“ 1 Dzulhijjah 1438 H/23 Agustus 2017

✏ Catatan:

1. Takbir mutlak adalah takbir yang dikumandangkan sejak masuk tanggal 1 Dzulhijjah sampai akhir waktu tanggal 13 Dzulhijjah. Dinamakan mutlak karena dibaca kapan saja dan dimana saja. Asalkan tidak di waktu dan tempat yang terlarang; misal ketika di wc atau ketika sedang berjima' dengan istri.

2. Takbir muqayyad (terikat) dimulai setelah shalat subuh tanggal 9 Dzulhijjah sampai ba'dal Ashar tanggal 13 Dzulhijjah. Dinamakan muqayyad karena pelaksanaannya terikat dengan waktu setelah shalat wajib.

๐Ÿ‡ธ๐Ÿ‡ฆ Arabic

ุงู„ุญู…ุฏ ู„ู„ู‡ ูˆุตู„ู‰ ุงู„ู„ู‡ ูˆุณู„ู… ุนู„ู‰ ุฑุณูˆู„ ุงู„ู„ู‡ ูˆุนู„ู‰ ุขู„ู‡ ูˆุฃุตุญุงุจู‡ ูˆู…ู† ุงู‡ุชุฏู‰ ุจู‡ุฏุงู‡

ุฃู…ุง ุงู„ุชูƒุจูŠุฑ ููŠ ุงู„ุฃุถุญู‰ ูู…ุดุฑูˆุน ู…ู† ุฃูˆู„ ุงู„ุดู‡ุฑ ุฅู„ู‰ ู†ู‡ุงูŠุฉ ุงู„ูŠูˆู… ุงู„ุซุงู„ุซ ุนุดุฑ ู…ู† ุดู‡ุฑ ุฐูŠ ุงู„ุญุฌุฉ؛ ู„ู‚ูˆู„ ุงู„ู„ู‡ ุณุจุญุงู†ู‡ : ( ู„ูŠุดู‡ุฏูˆุง ู…ู†ุงูุน ู„ู‡ู… ูˆ ูŠุฐูƒุฑูˆุง ุงุณู… ุงู„ู„ู‡ ููŠ ุฃูŠุงู… ู…ุนู„ูˆู…ุงุช ) ุงู„ุขูŠุฉ، [ุณูˆุฑุฉ ุงู„ุญุฌ: 28] . ูˆู‡ูŠ ุฃูŠุงู… ุงู„ุนุดุฑ، ูˆู‚ูˆู„ู‡ ุนุฒ ูˆุฌู„ : ( ูˆุงุฐูƒุฑูˆุง ุงู„ู„ู‡ ููŠ ุฃูŠุงู… ู…ุนุฏูˆุฏุงุช ) ุงู„ุขูŠุฉ، [ุณูˆุฑุฉ ุงู„ุจู‚ุฑุฉ: 203] . ูˆู‡ูŠ ุฃูŠุงู… ุงู„ุชุดุฑูŠู‚؛ ูˆู„ู‚ูˆู„ ุงู„ู†ุจูŠ -ุตู„ู‰ ุงู„ู„ู‡ ุนู„ูŠู‡ ูˆุณู„ู… : ( ุฃูŠุงู… ุงู„ุชุดุฑูŠู‚ ุฃูŠุงู… ุฃูƒู„ ูˆุดุฑุจ ูˆุฐูƒุฑ ุงู„ู„ู‡ ุนุฒ ูˆุฌู„ ) ุฑูˆุงู‡ ู…ุณู„ู… ููŠ ุตุญูŠุญู‡.

☜ูˆุฐูƒุฑ ุงู„ุจุฎุงุฑูŠ ููŠ ุตุญูŠุญู‡ ุชุนู„ูŠู‚ุง ุนู† ุงุจู† ุนู…ุฑ ูˆุฃุจูŠ ู‡ุฑูŠุฑุฉ -ุฑุถูŠ ุงู„ู„ู‡ ุนู†ู‡ู…ุง- : ( ุฃู†ู‡ู…ุง ูƒุงู†ุง ูŠุฎุฑุฌุงู† ุฅู„ู‰ ุงู„ุณูˆู‚ ุฃูŠุงู… ุงู„ุนุดุฑ ููŠูƒุจุฑุงู† ูˆูŠูƒุจุฑ ุงู„ู†ุงุณ ุจุชูƒุจูŠุฑู‡ู…ุง ) . ูˆูƒุงู† ุนู…ุฑ ุจู† ุงู„ุฎุทุงุจ ูˆุงุจู†ู‡ ุนุจุฏ ู„ู„ู‡ -ุฑุถูŠ ุงู„ู„ู‡ ุนู†ู‡ู…ุง- ูŠูƒุจุฑุงู† ููŠ ุฃูŠุงู… ู…ู†ู‰ ููŠ ุงู„ู…ุณุฌุฏ ูˆููŠ ุงู„ุฎูŠู…ุฉ ูˆูŠุฑูุนุงู† ุฃุตูˆุงุชู‡ู…ุง ุจุฐู„ูƒ ุญุชู‰ ุชุฑุชุฌ ู…ู†ู‰ ุชูƒุจูŠุฑุง،

☜ ูˆุฑูˆูŠ ุนู† ุงู„ู†ุจูŠ -ุตู„ู‰ ุงู„ู„ู‡ ุนู„ูŠู‡ ูˆุณู„ู…- ูˆุนู† ุฌู…ุงุนุฉ ู…ู† ุงู„ุตุญุงุจุฉ ุฑุถูŠ ุงู„ู„ู‡ ุนู†ู‡ู… ุงู„ุชูƒุจูŠุฑ ููŠ ุฃุฏุจุงุฑ ุงู„ุตู„ูˆุงุช ุงู„ุฎู…ุณ ู…ู† ุตู„ุงุฉ ุงู„ูุฌุฑ ูŠูˆู… ุนุฑูุฉ ุฅู„ู‰ ุตู„ุงุฉ ุงู„ุนุตุฑ ู…ู† ูŠูˆู… ุงู„ุซุงู„ุซ ุนุดุฑ ู…ู† ุฐูŠ ุงู„ุญุฌุฉ ูˆู‡ุฐุง ููŠ ุญู‚ ุบูŠุฑ ุงู„ุญุงุฌ .

ุซู… ู‚ุงู„ :
ูˆุจู‡ุฐุง ุชุนู„ู… ุฃู† ุงู„ุชูƒุจูŠุฑ ุงู„ู…ุทู„ู‚ ูˆุงู„ู…ู‚ูŠุฏ ูŠุฌุชู…ุนุงู† ููŠ ุฃุตุญ ุฃู‚ูˆุงู„ ุงู„ุนู„ู…ุงุก ููŠ ุฎู…ุณุฉ ุฃูŠุงู…، ูˆู‡ูŠ : ูŠูˆู… ุนุฑูุฉ ูˆูŠูˆู… ุงู„ู†ุญุฑ ูˆุฃูŠุงู… ุงู„ุชุดุฑูŠู‚ ุงู„ุซู„ุงุซุฉ .
ูˆุฃู…ุง ุงู„ูŠูˆู… ุงู„ุซุงู…ู† ูˆู…ุง ู‚ุจู„ู‡ ุฅู„ู‰ ุฃูˆู„ ุงู„ุดู‡ุฑ ูุงู„ุชูƒุจูŠุฑ ููŠู‡ ู…ุทู„ู‚ ู„ุง ู…ู‚ูŠุฏ؛ ู„ู…ุง ุชู‚ุฏู… ู…ู† ุงู„ุขูŠุฉ ูˆุงู„ุขุซุงุฑ .
ูˆููŠ ุงู„ู…ุณู†ุฏ ุนู† ุงุจู† ุนู…ุฑ -ุฑุถูŠ ุงู„ู„ู‡ ุนู†ู‡ู…ุง ุนู† ุงู„ู†ุจูŠ -ุตู„ู‰ ุงู„ู„ู‡ ุนู„ูŠู‡ ูˆุณู„ู…- ุฃู†ู‡ ู‚ุงู„ : ( ู…ุง ู…ู† ุฃูŠุงู… ุฃุนุธู… ุนู†ุฏ ุงู„ู„ู‡ ูˆู„ุง ุฃุญุจ ุฅู„ูŠู‡ ุงู„ุนู…ู„ ููŠู‡ู† ู…ู† ู‡ุฐู‡ ุงู„ุฃูŠุงู… ุงู„ุนุดุฑ، ูุฃูƒุซุฑูˆุง ููŠู‡ู† ู…ู† ุงู„ุชู‡ู„ูŠู„ ูˆุงู„ุชูƒุจูŠุฑ ูˆุงู„ุชุญู…ูŠุฏ ) ุฃูˆ ูƒู…ุง ู‚ุงู„ ุนู„ูŠู‡ ุงู„ุตู„ุงุฉ ูˆุงู„ุณู„ุงู… .
⚊☟⚊⚋⚊⚋
[ู…ุฌู…ูˆุน ูุชุงูˆู‰ ูˆู…ู‚ุงู„ุงุช ู„ู„ุดูŠุฎ ุนุจุฏ ุงู„ุนุฒูŠุฒ ุจู† ุจุงุฒ  ู…ุฌู„ุฏ 13 / ุต 17 - 19

๐ŸŒท๐Ÿ”‘ HUJJAH DISYARI'ATKANNYA TAKBIR MUQAYYAD

.......................................

๐ŸŒ…๐Ÿ”— Hujjah tentang disyari'atkanya TAKBIR MUQAYYAD setelah shalat fardhu pada hari Arafah,  Idul Adha,  dan hari-hari Tasyriq adalah :
๐ŸŒ• Atsar-Atsar Shahih dari para Shahabat
☀ Ijma'

✏➡ sebagaimana dinukilkan oleh :
๐Ÿ”น Ibnu Rusyd,
๐Ÿ”ธ Ibnu Qudamah,
๐Ÿ”น an-Nawawi,
๐Ÿ”ธ Ibnu Taimiyyah,  dan
๐Ÿ”น Ibnu Rajab

Sumber : @aljuned77

•••••••••••••••••••••

~~~~~~~~~~~~~~~~~~

๐Ÿ“Œ๐Ÿ› BERTAKBIR TERLEBIH DAHULU SEBELUM MEMBACA DZIKIR SELEPAS SHALAT LIMA WAKTU
๐Ÿ‘‰๐Ÿป (yakni TAKBIR MUQAYYAD)

.............................................

☀ Asy-Syaikh Muhammad bin Shalih Al-'Utsaimin - rahimahullah- ditanya :

๐Ÿ“ฌ❓ "Apakah takbir didahulukan sebelum berdzikir selepas shalat lima waktu ?"

๐Ÿ”‘ Beliau menjawab : "Tidak ada dalil yang shahih dan jelas dari Nabi -shallallahu 'alaihi wa sallam- yang menjelaskan tentang kapan takbir muqayyad dilakukan. Hanya saja di sana ada beberapa atsar para ulama dan ijtihad mereka. Mereka menyatakan : "Bahwasanya beliau -shallallahu 'alaihi wa sallam-  MENDAHULUKAN TAKBIR sebelum membaca dzikir setelah shalat lima waktu."
๐Ÿ“š (Majmu' Fatawa wa Rasail Al-'Utsaimin 16/209).
    
          ----- ***** -------

๐Ÿ“ฉ ๐ŸŒ al-Lajnah ad-Da'imah dalam Fatwa no. 21550. juga menjelaskan tentang kapan bertakbir muqayyad :
"... dibaca LANGSUNG setelah salam SEBELUM memulai berdzikir." 

~~~~~~~~~~~~~~~~~~

๐ŸŒ™⛵⭐ TAKBIR MUQAYYAD, BAIK SETELAH SHALAT BERJAMA'AH MAUPUN SHALAT SENDIRIAN

☀ Asy-Syaikh Muhammad bin Shalih Al-'Utsaimin - rahimahullah- ditanya :
๐Ÿ” "Apakah disyariatkan membaca takbir muqayyad setelah shalat yang dilakukan secara berjamaah maupun setelah shalat yang dilakukan secara sendirian ?"

๐Ÿ–‡๐Ÿ“ฌ Beliau menjawab : "Yang disyariatkan adalah bertakbir baik setelah shalat yang dilakukan secara berjamaah maupun setelah shalat yang dilakukan secara sendirian, pendapat ini yang LEBIH MENDEKATI kebenaran.

Karena sebagian ulama berpendapat bahwasanya tidaklah disyariatkan bertakbir, kecuali setelah shalat yang dilakukan secara berjama'ah saja."
๐Ÿ“š (Majmu' Fatawa wa Rasail Al Utsaimin 16/261).

•••••••••••••••••••••
๐ŸŒ ๐Ÿ“๐Ÿ“ก Majmu'ah Manhajul Anbiya
๐Ÿ“Ÿ▶ Join Telegram https://tlgrm.me/ManhajulAnbiya
๐Ÿ’ป Situs Resmi http://www.manhajul-anbiya.net

~~~~~~~~~~~~~~~~~~

๐Ÿ•‹ TENTANG TAKBIR MUQAYYAD

๐Ÿ”ต Kesepakatan Ulama' dan Waktu Memulainya

➖➖➖➖

๐Ÿ”‰ Takbir muqayyad adalah melakukan takbir setelah shalat-shalat (wajib).

✅ Para ulama berijma’ (bersepakat) atas disyari’atkannya takbir ini.

๐Ÿƒ An-Nawawi rahimahullah dalam al-Majmu’ (5/32) mengatakan,

“Adapun takbir muqayyad disyari’atkan (untuk dikumandangkan) pada Idul Adhha tanpa ada silang pendapat karena adanya ijma’ umat (ulama).”

๐Ÿƒ An-Nawawi rahimahullah dalam al-Majmu’ (5/31) mengatakan,

“Yang disunnahkan adalah bertakbir pada hari-hari ini setelah shalat fardhu karena ada penukilan para ulama belakangan dari para salaf.”

๐Ÿ“ Di antara ulama yang menukilkan ijma’ (disyari’atkannya takbir muqayyad) adalah Syaikhul Islam dalam al-Majmu’ (24/222) dan Ibnu Rajab dalam Fathul Baari (6/123,124).

✔️ Ibnu Rajab dalam Fathu Baari (6/124) mengatakan,
“Al-Imam Ahmad menghikayatkan pendapat ini sebagai ijma’ dari kalangan sahabat. Beliau menghikayatkannya dari ‘Umar, ‘Ali, Ibnu Mas’ud, dan Ibnu ‘Abbas.”

✔️ An-Nawawi dalam al-Majmu’ (5/35) menyatakan,
“Adapun dari perbuatan ‘Umar, ‘Ali, Ibnu Mas’ud, dan Ibnu ‘Abbas radhiyallahu ‘anhum, maka telah sah dari mereka takbir semenjak shubuh hari Arafah hingga shalat ‘Ashar pada hari terakhir dari hari-hari tasyriq.”

๐Ÿ“ Aku (‘Arafat bin Hasan al-Muhammadi) nyatakan,

✔️ “Riwayat dari Amirul Mukminin ‘Umar bin al-Khaththab radhiyallahu diriwayatkan oleh Ibnu Abi Syaibah (5681), al-Hakim (1/299), dan al-Baihaqi (3/314)."

✔️ Adapun riwayat Ibnu Mas’ud radhiyallahu ‘anhu diriwayatkan oleh Ibnu Abi Syaibah (5670) (5680), al-Hakim (1/300), dan al-Baihaqi (3/314).

✔️ Adapun riwayat Ibnu ‘Abbas radhiyallahu ‘anhu Ibnu Abi Syaibah (5692), al-Hakim (1/299), dan al-Baihaqi (3/314).”

๐Ÿ“ Aku (‘Arafat bin Hasan) nyatakan,

๐ŸŒ™ “Dan yang diperselisihkan adalah hanyalah dalam hal waktu pelaksanaan takbir muqayyad bagi orang yang tidak sedang berihram (melaksanakan ibadah haji,pen), yaitu kapan dimulai dan kapan diakhiri?

๐ŸŒ™ Dalam hal ini ada empat pendapat dari para ulama. Dan pendapat yang paling sahih adalah (takbir muqayyad bagi selain jama’ah haji,pen) dimulai setelah shalat Shubuh hari ‘Arafah hingga shalat ‘Ashar hari terakhir dari hari tasyriq berdasar riwayat-riwayat dari para sahabat. Dan pendapat ini adalah pendapat kalangan Hanabilah (Madzhab Hambali).

Wallahu A’lam.”

๐Ÿ“ Ditulis oleh ‘Arafat bin Hasan al-Muhammadi.

๐ŸŒ Sumber: Channel Telegram Syaikh Arofat al-Muhammadi
๐Ÿ“ Diterjemahkan oleh: al-Ustadz Fathul Mujib hafizhahullah

#Fawaidumum #dzulhijjah #takbir #amalan #10dzulhijjah #arafah
〰〰➰〰〰
๐Ÿ‰ Warisan Salaf menyajikan Artikel dan Fatawa Ulama Ahlussunnah wal Jama'ah
๐Ÿ Channel kami https://bit.ly/warisansalaf
๐Ÿ’ป Situs Resmi http://www.warisansalaf.com



Jumat, 20 Juli 2018

SEDEKAH TANPA HARTA

✋๐Ÿป๐ŸŒน‼๐Ÿ’ธ *SEDEKAH TANPA HARTA*

✍๐Ÿป Asy-Syaikh Zaid al-Madkhali _rahimahullah_

*ุฃู† ุงู„ุตุฏู‚ุฉ ูƒู…ุง ุชูƒูˆู† ุจุงู„ู…ุงู„ ุงู„ู‚ู„ูŠู„ ุฃูˆ ุงู„ูƒุซูŠุฑ، ูุฅู†ู‡ุง ุฃูŠุถุงً ุชูƒูˆู† ุจุฃุดูŠุงุก ุฃุฎุฑู‰ ุบูŠุฑ ุงู„ู…ุงู„، ู…ู† ู‡ุฐู‡ ุงู„ุฃุดูŠุงุก ู…ุง ูŠู„ูŠ:*

Sesungguhnya sedekah itu sebagaimana bisa dengan harta yang sedikit ataupun banyak, maka sesungguhnya juga bisa dilakukan dengan perkara lain selain harta. Diantara perkara-perkara itu adalah sebagai berikut: 

*ุงู„ุฐูƒุฑ ุนู„ู‰ ุงุฎุชู„ุงู ุฃู†ูˆุงุนู‡ ูƒู‚ุฑุงุกุฉ ุงู„ู‚ุฑุขู†، ูˆู‡ูŠ ุฃูุถู„ ุฃู†ูˆุงุน ุงู„ุฐูƒุฑ ูˆุงู„ุชุณุจูŠุญ ู„ู„ู‡ ูˆุงู„ุชุญู…ูŠุฏ ูˆุงู„ุชู‡ู„ูŠู„ ูˆุงู„ุชูƒุจูŠุฑ ูˆุงู„ุชูˆุจุฉ ูˆุงู„ุงุณุชุบูุงุฑ ูˆุบูŠุฑ ุฐู„ูƒ ู…ู† ุฐูƒุฑ ุงู„ู‚ู„ุจ ูˆุงู„ู„ุณุงู†، ูุฅู† ุฐู„ูƒ ุตุฏู‚ุงุช ู…ุถุงุนูุฉ ู„ุง ูƒู„ูุฉ ููŠู‡ุง ูˆู„ุง ุฅุฑู‡ุงู‚ ูˆู„ุง ู…ุดู‚ุฉ، ูˆุฅู†ู…ุง ู‡ูŠ ุฎููŠูุฉ ูˆุณู‡ู„ุฉ ูˆู…ูŠุณุฑุฉ ุนู„ู‰ ุงู„ู‚ู„ุจ ูˆุงู„ู„ุณุงู† ู…ุนุง.*

1. Berdzikir dengan berbagai macam jenisnya, seperti membaca al-Qur'an, yaitu paling afdhalnya dzikir, membaca tasbih,  tahmid, tahlil, takbir, taubat, istighfar dan selainnya dari dzikir hati dan dzikir lisan. Maka itu semua adalah sedekah-sedekah yang berlipat ganda (pahalanya) yang tidak ada beban padanya, tidak ada kelelahan, tidak ada kesulitan. Hanya saja itu adalah sedekah yang ringan, gampang dilakukan, mudah bagi hati dan lisan sekaligus.

*ูˆุชูƒูˆู† ุงู„ุตุฏู‚ุงุช ุจุฃู…ูˆุฑ ุฃุฎุฑู‰ ู…ุชุนุฏุฏุฉ ุฃุฑุดุฏุชู†ุง ุฅู„ูŠู‡ุง ู†ุตูˆุต ุงู„ูƒุชุงุจ ูˆุงู„ุณู†ุฉ:*

2. Dan sedekah juga bisa dilakukan dengan perkara-perkara lainnya yang nash-nash al-Kitab dan as-Sunnah membimbing kita:

*ูƒุง๏ปนุตู„ุงุญ ุจูŠู† ุงู„ู†ุงุณ ุงู„ุฐูŠ ุนุธู… ุงู„ู„ู‡ ุดุฃู†ู‡، ูุฌุนู„ู‡ ู…ู† ุฎูŠุฑ ู…ุง ูŠู‚ุฏู…ู‡ ุงู„ุฅู†ุณุงู† ูŠุจุชุบูŠ ุจู‡ ูˆุฌู‡ ุงู„ู„ู‡ ูˆุงู„ุฏุงุฑ ุงู„ุขุฎุฑุฉ.*

• Mendamaikan antara manusia (yang berselisih) yang Allah sangat mengagungkan kedudukannya. Maka Allah menjadikannya sebagai sebaik-baik (amalan) yang  dipersembahkan oleh seoarang insan, dengannya mengharap wajah Allah dan negeri akhirat.

*ุนุฒู„ ุงู„ุดูˆูƒุฉ ูˆุงู„ุนุธู… ูˆุงู„ุญุฌุฑ ุนู† ุงู„ุทุฑูŠู‚، ูˆุฏู„ุงู„ุฉ ุงู„ุฃุนู…ู‰، ูˆุฅุฑุดุงุฏ ุงู„ุฃุตู… ูˆุงู„ุฃุจูƒู…، ูˆุฅุนู„ุงู… ุงู„ู…ุณุชุฏู„ ุนู„ู‰ ุญุงุฌุฉ ู„ู‡ ู‚ุฏ ุนู„ู…ุช ู…ูƒุงู†ู‡ุง، ูˆุฅุบุงุซุฉ ุงู„ู„ู‡ูุงู†، ูˆู…ุณุงุนุฏุฉ ุงู„ุถุนูŠู ูˆู†ุญูˆ ุฐู„ูƒ ู…ู…ุง ู‡ูˆ ู…ุซู„ู‡ ู…ู† ูˆุฌูˆู‡ ุงู„ุตุฏู‚ุงุช.*

• Menyingkirkan duri, tulang atau batu dari jalan, menuntun orang yang buta, membimbing orang bisu dan tuli, memberi tahu orang yang butuh ditunjuki kepada hajatnya yang engkau tahu tempatnya, menolong orang yang sedang kesusahan, menolong orang yang lemah dan semisal itu dari bentuk-bentuk sedekah

*ุญุณู† ุงู„ุฎู„ู‚، ูˆุทู„ุงู‚ุฉ ุงู„ูˆุฌู‡، ูˆุฅูุฑุงุบูƒ ู…ู† ุฅู†ุงุฆูƒ ููŠ ุฅู†ุงุก ุฃุฎูŠูƒ ู„ูƒ ุตุฏู‚ุฉ.*

• Akhlak yang baik, menampakkan wajah yang ramah dan engkau menuangkan air dari wadahmu ke gelas saudaramu itu tercatat sebagai sedekah bagimu.

*ูƒู ุงู„ุดุฑ ุนู† ุงู„ู†ุงุณ ุตุฏู‚ุฉ ู…ู† ุงู„ุนุจุฏ ุนู„ู‰ ู†ูุณู‡.*

• Menahan kejelekkan dari manusia itu adalah sedekah seorang hamba atas dirinya.

*ู…ุง ุฃูƒู„ุชู‡ ุงู„ุทูŠูˆุฑ ูˆุงู„ุณุจุงุน، ูˆู…ุง ุฃุฎุฐ ู…ู† ุงู„ู…ุณู„ู… ู…ู† ู…ุงู„ู‡ ุจุฏูˆู† ุฅุฐู† ูˆู„ุง ุนู„ู… ูŠูƒูˆู† ู„ู‡ ุตุฏู‚ุฉ ูƒุฐู„ูƒ.*

• Apa yang dimakan oleh burung, oleh binatang buas, apa yang diambil oleh seorang muslim dari hartanya tanpa izin dan tanpa sepengetahuannya adalah sedekah baginya pula.

*ุชุนู„ูŠู… ุงู„ุนู„ู… ุฃุนุธู… ุตุฏู‚ุฉ؛ ู„ุฃู† ููŠู‡ ุฅู†ู‚ุงุฐุง ู…ู† ุงู„ุฌู‡ู„ ูˆุฅุฏุฎุงู„ุง ููŠ ุฃุจูˆุงุจ ุงู„ู†ูˆุฑ ูˆุงู„ู‡ุฏู‰.*

• Mengajarkan ilmu itu adalah seagung-agung sedekah, karena di dalamnya terkandung menyelamatkan manusia dari kebodohan dan memasukkan mereka ke dalam pintu-pintu cahaya dan petunjuk.

*ูˆู‡ุฐู‡ ุงู„ุฃุดูŠุงุก ู‚ู„ูŠู„ ู…ู† ูƒุซูŠุฑ ู…ู…ุง ุฃูƒุฑู… ุงู„ู„ู‡ ุจู‡ ุงู„ุนุจุฏ ุงู„ู…ุณู„ู… ู…ู† ุฃุนู…ุงู„ ุงู„ุจุฑ ุงู„ุชุทูˆุนูŠุฉ ุงู„ุชูŠ ุชูƒูˆู† ุตุฏู‚ุงุช ู…ุถุงุนูุฉ ุฑุญู…ุฉ ู…ู† ุงู„ู„ู‡ ูˆูุถู„ุง، ูˆุงู„ู„ู‡ ูˆุงุณุน ุนู„ูŠู….*

Dan perkara-perkara ini sedikit dari yang banyak termasuk apa yang dengannya Allah memuliakan seorang hamba muslim, berupa amalan-amalan kebajikan yang dianjurkan yang menjadi bernilai sedekah yang dilipatgandakan (pahalanya) sebagai rahmat dan karunia dari Allah. Dan Allah itu Maha Luas dan Maha mengetahui.

*[Al-Afnaan An-Nadiyah juz ke 3 kitab Zakat hal 125]*

๐ŸŒ *Sumber* || http://cutt.us/WRFgL

⚪ *WhatsApp Salafy Indonesia*
⏩ *Channel Telegram* || http://telegram.me/ForumSalafy

๐Ÿ’Ž๐Ÿ’Ž๐Ÿ’Ž๐Ÿ’Ž๐Ÿ’Ž๐Ÿ’Ž๐Ÿ’Ž๐Ÿ’Ž๐Ÿ’Ž



Rabu, 30 Mei 2018

FiQIH SUJUD SAHWI

FIQIH
SUJUD SAHWI

Di Tulis Oleh Al ustadz Abu Utsman Kharisman

Apakah yang Dimaksud dengan Sujud Sahwi?

Jawab:

 Sujud sahwi adalah dua kali sujud (baik sebelum atau setelah salam) yang dilakukan karena lupa melakukan sesuatu bacaan atau gerakan dalam sholat yang disyariatkan atau ragu dalam sholat (seperti ragu tentang jumlah rokaat).

Apakah hukum sujud sahwi?

Jawab:

Para Ulama’ sepakat bahwa sujud sahwi adalah disyariatkan.

Namun mereka berbeda pendapat tentang hukumnya dalam 3 hal utama:

a) Wajib, menurut pendapat al-Hanafiyah.
b) Sunnah (mustahab), menurut pendapat al-Malikiyyah dan Asy-Syafiiyah, namun menjadi wajib bagi makmum jika Imam melakukannya.
c) Kadangkala hukumnya wajib, mustahab, dan mubah (boleh), tergantung apa yang terlupa dilakukan dalam sholat, menurut al-Hanaabilah. Jika yang terlupakan adalah termasuk kewajiban sholat, maka fhukumnya wajib. (disarikan dari al-Fiqhu ‘alal madzaahibil arba’ah karya Abdurrahman al-Jaziiri juz 1 halaman 706).
Dalam hal ini pendapat yang rajih adalah pendapat yang menyatakan bahwa hukum sujud sahwi sesuai dengan apa yang terlupa dalam sholat. Jika yang terlupa adalah kewajiban, maka hukum sujud sahwi adalah wajib. Wallaahu A’lam.

Dalam keadaan bagaimana seseorang disyariatkan untuk melakukan sujud sahwi?

 Jawab:

Disyariatkan sujud sahwi jika terlupa dalam hal : penambahan, kekurangan, atau ragu dalam sholat. Jika penambahan dan pengurangan dilakukan secara sengaja, maka sholatnya batal, tidak bisa diganti dengan sujud sahwi (Fatwa Syaikh Muhammad bin Sholih al-Utsaimin).

Sujud sahwi dilakukan baik di dalam sholat wajib maupun sholat sunnah sesuai keumuman dalil yang ada.

Apakah Nabi Muhammad shollallaahu ‘alaihi wasallam pernah lupa dalam sholat?

Jawab:

Ya, beliau juga pernah lupa dalam sholatnya dan melakukan sujud sahwi. Terdapat beberapa keadaan yang diriwayatkan tentang hal itu:

a). Sholat 5 rokaat yang semestinya 4 rokaat (Muttafaqun ‘alaih dari Ibnu Mas’ud).

ุฃَู†َّ ุงู„ู†َّุจِูŠَّ ุตَู„َّู‰ ุงู„ู„َّู‡ُ ุนَู„َูŠْู‡ِ ูˆَุณَู„َّู…َ ุตَู„َّู‰ ุงู„ุธُّู‡ْุฑَ ุฎَู…ْุณًุง ูَู„َู…َّุง ุณَู„َّู…َ ู‚ِูŠู„َ ู„َู‡ُ ุฃَุฒِูŠุฏَ ูِูŠ ุงู„ุตَّู„َุงุฉِ ู‚َุงู„َ ูˆَู…َุง ุฐَุงูƒَ ู‚َุงู„ُูˆุง ุตَู„َّูŠْุชَ ุฎَู…ْุณًุง ูَุณَุฌَุฏَ ุณَุฌْุฏَุชَูŠْู†ِ

“ Sesungguhnya Nabi shollallaahu ‘alaihi wasallam sholat dzhuhur 5 rokaat, ketika selesai salam ditanyakan kepada beliau: Apakah sholat ditambah? Nabi menyatakan: Ada apa? Para Sahabat berkata: Anda telah sholat 5 rokaat. Maka beliau sujud dua kali sujud” (Muttafaqun ‘alaih).

b). Sholat 2 rokaat yang semestinya 4 rokaat (H.R alBukhari dan Muslim dari Abu Hurairah).

ุฃَู†َّ ุฑَุณُูˆู„َ ุงู„ู„َّู‡ِ ุตَู„َّู‰ ุงู„ู„َّู‡ُ ุนَู„َูŠْู‡ِ ูˆَุณَู„َّู…َ ุงู†ْุตَุฑَูَ ู…ِู†ْ ุงุซْู†َุชَูŠْู†ِ ูَู‚َุงู„َ ู„َู‡ُ ุฐُูˆ ุงู„ْูŠَุฏَูŠْู†ِ ุฃَู‚َุตُุฑَุชْ ุงู„ุตَّู„َุงุฉُ ุฃَู…ْ ู†َุณِูŠุชَ ูŠَุง ุฑَุณُูˆู„َ ุงู„ู„َّู‡ِ ูَู‚َุงู„َ ุฑَุณُูˆู„ُ ุงู„ู„َّู‡ِ ุตَู„َّู‰ ุงู„ู„َّู‡ُ ุนَู„َูŠْู‡ِ ูˆَุณَู„َّู…َ ุฃَุตَุฏَู‚َ ุฐُูˆ ุงู„ْูŠَุฏَูŠْู†ِ ูَู‚َุงู„َ ุงู„ู†َّุงุณُ ู†َุนَู…ْ ูَู‚َุงู…َ ุฑَุณُูˆู„ُ ุงู„ู„َّู‡ِ ุตَู„َّู‰ ุงู„ู„َّู‡ُ ุนَู„َูŠْู‡ِ ูˆَุณَู„َّู…َ ูَุตَู„َّู‰ ุงุซْู†َุชَูŠْู†ِ ุฃُุฎْุฑَูŠَูŠْู†ِ ุซُู…َّ ุณَู„َّู…َ ุซُู…َّ ูƒَุจَّุฑَ ูَุณَุฌَุฏَ ู…ِุซْู„َ ุณُุฌُูˆุฏِู‡ِ ุฃَูˆْ ุฃَุทْูˆَู„َ ุซُู…َّ ุฑَูَุนَ

“Sesungguhnya Rasulullah shollallaahu ‘alaihi wasallam berpaling (salam) pada 2 rokaat, kemudian Dzul Yadain berkata: ‘Apakah sholat diqoshor atau anda lupa, wahai Rasulullah?’. Rasulullah shollallaahu ‘alaihi wasallam bersabda: Apakah Dzul Yadain benar? Para Sahabat berkata: Ya. Maka bangkitlah Rasulullah shollallaahu ‘alaihi wasallam kemudian sholat 2 rokaat yang lain kemudian salam, kemudian takbir kemudian sujud seperti sujud sebelumnya atau lebih lama, kemudian beliau mengangkat kepalanya” (lafadz sesuai riwayat alBukhari).

c). Sholat 3 rokaat yang semestinya 4 rokaat (H.R Muslim dari ‘Imron bin Hushain).

ุฃَู†َّ ุฑَุณُูˆู„َ ุงู„ู„َّู‡ِ ุตَู„َّู‰ ุงู„ู„َّู‡ُ ุนَู„َูŠْู‡ِ ูˆَุณَู„َّู…َ ุตَู„َّู‰ ุงู„ْุนَุตْุฑَ ูَุณَู„َّู…َ ูِูŠ ุซَู„َุงุซِ ุฑَูƒَุนَุงุชٍ ุซُู…َّ ุฏَุฎَู„َ ู…َู†ْุฒِู„َู‡ُ ูَู‚َุงู…َ ุฅِู„َูŠْู‡ِ ุฑَุฌُู„ٌ ูŠُู‚َุงู„ُ ู„َู‡ُ ุงู„ْุฎِุฑْุจَุงู‚ُ ูˆَูƒَุงู†َ ูِูŠ ูŠَุฏَูŠْู‡ِ ุทُูˆู„ٌ ูَู‚َุงู„َ ูŠَุง ุฑَุณُูˆู„َ ุงู„ู„َّู‡ِ ูَุฐَูƒَุฑَ ู„َู‡ُ ุตَู†ِูŠุนَู‡ُ ูˆَุฎَุฑَุฌَ ุบَุถْุจَุงู†َ ูŠَุฌُุฑُّ ุฑِุฏَุงุกَู‡ُ ุญَุชَّู‰ ุงู†ْุชَู‡َู‰ ุฅِู„َู‰ ุงู„ู†َّุงุณِ ูَู‚َุงู„َ ุฃَุตَุฏَู‚َ ู‡َุฐَุง ู‚َุงู„ُูˆุง ู†َุนَู…ْ ูَุตَู„َّู‰ ุฑَูƒْุนَุฉً ุซُู…َّ ุณَู„َّู…َ ุซُู…َّ ุณَุฌَุฏَ ุณَุฌْุฏَุชَูŠْู†ِ ุซُู…َّ ุณَู„َّู…َ

“Sesungguhnya Rasulullah shollallaahu ‘alaihi wasallam sholat ashr, kemudian beliau salam pada rokaat ke-3 kemudian masuk rumahnya, maka bangkitlah seseorang yang disebut al-Khirbaaq yang memiliki tangan panjang. Maka ia berkata: Wahai Rasulullah…kemudian disebutkan apa yang dilakukan Nabi. Maka beliau kemudian keluar (seperti terlihat marah) menarik selendangnya sampai (di hadapan) manusia. Kemudian beliau bertanya: ‘Apakah lelaki ini benar?’Para Sahabat menjawab: ya. Maka kemudian Nabi sholat satu rokaat, kemudian salam, kemudian sujud 2 kali sujud, kemudian salam” (H.R Muslim).

d). Meninggalkan tasyahhud awal pada sholat Dzuhur (Muttafaqun ‘alaih dari Abdullah bin Buhainah).

ุตَู„َّู‰ ู„َู†َุง ุฑَุณُูˆู„ُ ุงู„ู„َّู‡ِ ุตَู„َّู‰ ุงู„ู„َّู‡ُ ุนَู„َูŠْู‡ِ ูˆَุณَู„َّู…َ ุฑَูƒْุนَุชَูŠْู†ِ ู…ِู†ْ ุจَุนْุถِ ุงู„ุตَّู„َูˆَุงุชِ ุซُู…َّ ู‚َุงู…َ ูَู„َู…ْ ูŠَุฌْู„ِุณْ ูَู‚َุงู…َ ุงู„ู†َّุงุณُ ู…َุนَู‡ُ ูَู„َู…َّุง ู‚َุถَู‰ ุตَู„َุงุชَู‡ُ ูˆَู†َุธَุฑْู†َุง ุชَุณْู„ِูŠู…َู‡ُ ูƒَุจَّุฑَ ู‚َุจْู„َ ุงู„ุชَّุณْู„ِูŠู…ِ ูَุณَุฌَุฏَ ุณَุฌْุฏَุชَูŠْู†ِ ูˆَู‡ُูˆَ ุฌَุงู„ِุณٌ ุซُู…َّ ุณَู„َّู…َ

“Rasulullah shollallaahu ‘alaihi wasallam sholat bersama kami 2 rokaat, kemudian bangkit tidak duduk (tasyahhud). Maka manusiapun turut berdiri bersama beliau. Ketika menyelesaikan sholatnya dan kami menunggu salam, beliau bertakbir sebelum salam kemudian sujud dua kali sujud dalam keadaan duduk, kemudian salam”(Muttafaqun ‘alaih).

(disarikan dari Shahih Fiqhis Sunnah juz 1 halaman 460-461 karya Abu Malik Kamaal bin as-Sayyid Saalim).

Apakah sujud sahwi dilakukan sebelum atau setelah salam?

Jawab:

Sujud sahwi ada yang dilakukan sebelum salam dan ada yang dilakukan setelah salam. Namun, para Ulama’ sepakat bahwa seandainya seseorang melakukan sujud sahwi sebelum salam padahal seharusnya setelah salam, atau sebaliknya, maka sholatnya sah, hanya saja ia meninggalkan keutamaan (Taudhiihul Ahkaam syarh Buluughil Maroom karya Syaikh Aalu Bassaam juz 2 halaman 21).

I). Dilakukan sebelum salam, jika:

a) ada kekurangan, terlewatkan dalam mengerjakan rukun atau kewajiban sholat.
Untuk rukun sholat, jika terlewatkan takbiratul ihram, sholatnya tidak sah. Namun jika terlewatkan rukun sholat yang lain, terdapat perincian:

Jika seseorang tersebut teringat ketika masih belum masuk pada rokaat selanjutnya, maka segera ia lakukan rukun yang tertinggal tersebut dan melakukan gerakan/bacaan sholat lanjutannya.

Jika seseorang tersebut teringat ketika sudah masuk pada rokaat selanjutnya, maka rokaat yang sedang dilakukan itu adalah pengganti bagi rokaat yang rukunnya terlewat, kemudian nantinya sujud sebelum salam.

Seseorang yang melewatkan salah satu kewajiban sholat, misalnya tasyahhud awal, maka ia nantinya sujud sahwi sebelum salam (sebagaimana hadits dari Abdullah bin Buhainah riwayat alBukhari –Muslim di atas).

b) ragu dalam jumlah rokaat dan tidak bisa menentukan mana yang lebih kuat.
     Dalam hal ini diambil hal yang meyakinkan (jumlah rokaat yang paling sedikit), kemudian   nantinya sujud sahwi sebelum salam.

II) Dilakukan setelah salam, jika:
a) ada penambahan gerakan, bacaan, atau rokaat dalam sholat.
Dalam kondisi demikian seseorang menyempurnakan sholatnya sampai salam, kemudian sujud sahwi. Misalkan, seseorang sholat 5 rokaat yang seharusnya 4 rokaat, maka ia sempurnakan sholat sampai salam, kemudian sujud sahwi, kemudian salam lagi.

b)salam sebelum waktunya, maka ia lakukan kekurangan sholatnya tersebut sampai salam, kemudian sujud sahwi.

c) Ragu dalam jumlah rokaat, namun mampu memilih sesuatu yang lebih diyakini. Dalam hal ini, ia lakukan sholat secara sempurna sampai salam, kemudian sujud sahwi.
Apa keutamaan sujud sahwi?

Jawab:

a) Menjalankan Sunnah Nabi, sehingga bisa mendatangkan kecintaan dan ampunan dari Allah
ู‚ُู„ْ ุฅِู†ْ ูƒُู†ْุชُู…ْ ุชُุญِุจُّูˆู†َ ุงู„ู„َّู‡َ ูَุงุชَّุจِุนُูˆู†ِูŠ ูŠُุญْุจِุจْูƒُู…ُ ุงู„ู„َّู‡ُ ูˆَูŠَุบْูِุฑْ ู„َูƒُู…ْ ุฐُู†ُูˆุจَูƒُู…ْ ูˆَุงู„ู„َّู‡ُ ุบَูُูˆุฑٌ ุฑَุญِูŠู…ٌ

“ Katakanlah (wahai Muhammad): Jika kalian mencintai Allah, ikutilah aku, niscaya Allah akan mencintai kalian dan mengampuni dosa-dosa kalian, dan Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang” (Q.S Ali Imran: 31).

b) Menghinakan syaitan:
…ูƒَุงู†َุชَุง ุชَุฑْุบِูŠู…ًุง ู„ِู„ุดَّูŠْุทَุงู†ِ

“…dua sujud itu adalah penghinaan bagi syaitan (H.R Muslim).

c) Dua kali sujud menambah 2 derajat dan menghapus 2 kesalahan.

ูَุฅِู†َّูƒَ ู„َุง ุชَุณْุฌُุฏُ ู„ِู„َّู‡ِ ุณَุฌْุฏَุฉً ุฅِู„َّุง ุฑَูَุนَูƒَ ุงู„ู„َّู‡ُ ุจِู‡َุง ุฏَุฑَุฌَุฉً ูˆَุญَุทَّ ุนَู†ْูƒَ ุจِู‡َุง ุฎَุทِูŠุฆَุฉً

“…karena tidaklah engkau melakukan satu kali sujud karena Allah kecuali Allah akan angkat dengannya 1 derajat dan menghapus darimu 1 kesalahan”(H.R Muslim)

Apakah bacaan yang dibaca pada waktu sujud sahwi?

Jawab:

Imam Ahmad berpendapat bahwa bacaan dalam sujud sahwi adalah sebagaimana bacaan sujud dalam sholat, hal ini karena tidak ada hadits shohih yang mengkhususkan bacaan tertentu dalam sujud sahwi.

Bagaimana tata cara sujud sahwi?

Jawab:

Sujud sahwi dilakukan dengan cara dua kali sujud yang dipisahkan dengan duduk di antara 2 sujud, pada tiap-tiap perpindahan gerakan mengucapkan takbir, kemudian diakhiri dengan salam. Sama saja apakah sujud sahwi dilakukan sebelum atau setelah salam sholat.

Jika seseorang lupa dalam sholat sunnah, apakah disyariatkan juga sujud sahwi?

Jawab:

Ya, sujud sahwi juga disyariatkan pada sholat sunnah (Majmu’ Fataawa Syaikh Bin Baaz juz 30 halaman 13).

Jika Imam lupa melakukan suatu amalan yang dianggapnya sunnah, sedangkan makmum menganggap bahwa itu wajib, dan Imam tidak sujud sahwi, apakah makmum wajib sujud sahwi?

Jawab:

Makmum tidak wajib sujud sahwi dalam kondisi semacam itu.

Contohnya, seperti Imam lupa tidak tasyahhud awal, dan ia berpendapat bahwa itu adalah sunnah (bukan wajib) sebagaimana pendapat Ulama Syafiiyyah, sedangkan makmum menganggap itu adalah wajib. Di akhir sholat Imam tidak sujud sahwi. Dalam kondisi semacam itu, menurut penjelasan Syaikh Ibnu Utsaimin, makmum tidak wajib untuk sujud sahwi, karena ia terikat dengan sholatnya dengan Imam, sedangkan Imam tidak melakukan suatu kekurangan (kewajiban yang ia yakini), dan makmum diperintahkan untuk mengikuti Imam. (disarikan dari asy-Syarhul Mumti’ karya Ibnu Utsaimin (3/391)).

Apakah makmum masbuq juga disyariatkan melakukan sujud sahwi?

Jawab:

Syaikh Muhammad bin Sholih al-Utsaimin menjelaskan bahwa jika sujud sahwi dilakukan sebelum salam, makmum masbuq masih bisa mengikutinya. Namun jika sujud sahwi dilakukan setelah salam, makmum masbuq tidak bisa mengikutinya bersamaan dengan Imam. Apakah kemudian makmum masbuq setelah salam nanti juga sujud sahwi? Dalam hal ini ada perincian:

a) Jika makmum masbuq mengikuti imam pada saat sholat di bagian yang imam lupa padanya, maka makmum masbuq juga sujud sahwi nantinya setelah ia salam.
b) jika imam lupa dalam sholatnya yang mengharuskan sujud sahwi namun pada saat itu makmum masbuq belum terlibat dalam sholat jamaah, maka makmum masbuq nantinya tidak perlu sujud sahwi ( Liqaa’ Baab al-Maftuuh –seri tanya jawab dengan Syaikh al-Utsaimin- juz 188 halaman 10)
Seseorang yang bangkit sebelum tasyahhud, apa yang harus dilakukan?

Jawab:

Dalam hal ini ada 2 kemungkinan:

a) Ia belum sempurna tegak berdiri, maka sebaiknya ia kembali duduk tasyahhud, nantinya ia tidak perlu sujud sahwi.

ุฅِุฐَุง ุณَู‡َุง ุงู„ْุฅِู…َุงู…ُ ูَุงุณْุชَุชَู…َّ ู‚َุงุฆِู…ًุง ูَุนَู„َูŠْู‡ِ ุณَุฌْุฏَุชุงَ ุงู„ุณَّู‡ْูˆِ ูˆَุฅِุฐَุง ู„ู…َ ْูŠَุณْุชَุชِู…َّ ู‚َุงุฆِู…ًุง ูَู„ุงَ ุณَู‡ْูˆَ ุนَู„َูŠْู‡ِ

“ Jika Imam lupa sehingga sempurna berdirinya, maka baginya harus melakukan 2 sujud sahwi, jika belum sempurna berdiri, maka tidak ada (sujud) sahwi baginya” (H.R atThobarony, dishahihkan al-Albany).

b) Sudah sempurna berdiri, maka hendaknya ia teruskan (sebagaimana hadits pada poin a) dan nantinya sebelum salam ia lakukan sujud sahwi.
Bagaimana tata cara sujud sahwi bagi orang yang ragu dalam sholatnya?

Jawab:

Seseorang yang ragu dalam sholat ada 2 kemungkinan:

a) Ia tidak bisa memilih mana yang lebih kuat, dalam hal ini ia pilih jumlah rokaat yang paling sedikit (hal yang jelas diyakini), kemudian nantinya sujud sahwi sebelum salam.
Misalkan, ia ragu apakah sudah sholat 2 rokaat atau 3 rokaat, namun 2 kemungkinan tersebut tidak bisa dirajihkan, ia tidak bisa memilihnya, maka ia ambil yang 2 rokaat, kemudian menyempurnakan sisa rokaat, dan sujud sahwi sebelum salam.

b) Ia bisa memilih mana yang lebih kuat, maka seharusnya ia ambil jumlah yang ia anggap meyakinkan, kemudian menyempurnakan sholatnya dengan salam, setelah salam sujud sahwi.
Contoh: seseorang yang ragu apakah sudah sholat 2 atau 3 rokaat, namun ia lebih cenderung yakin pada yang 3 rokaat, maka ia anggap dirinya telah mengerjakan 3 rokaat, selanjutnya ia sempurnakan sholatnya sampai salam, kemudian dia sujud sahwi, kemudian salam lagi.

ุฅِุฐَุง ุดَูƒَّ ุฃَุญَุฏُูƒُู…ْ ูِูŠ ุตَู„َุงุชِู‡ِ ูَู„َู…ْ ูŠَุฏْุฑِ ูƒَู…ْ ุตَู„َّู‰ ุซَู„َุงุซًุง ุฃَู…ْ ุฃَุฑْุจَุนًุง ูَู„ْูŠَุทْุฑَุญْ ุงู„ุดَّูƒَّ ูˆَู„ْูŠَุจْู†ِ ุนَู„َู‰ ู…َุง ุงุณْุชَูŠْู‚َู†َ ุซُู…َّ ูŠَุณْุฌُุฏُ ุณَุฌْุฏَุชَูŠْู†ِ ู‚َุจْู„َ ุฃَู†ْ ูŠُุณَู„ِّู…َ ูَุฅِู†ْ ูƒَุงู†َ ุตَู„َّู‰ ุฎَู…ْุณًุง ุดَูَุนْู†َ ู„َู‡ُ ุตَู„َุงุชَู‡ُ ูˆَุฅِู†ْ ูƒَุงู†َ ุตَู„َّู‰ ุฅِุชْู…َุงู…ًุง ู„ِุฃَุฑْุจَุนٍ ูƒَุงู†َุชَุง ุชَุฑْุบِูŠู…ًุง ู„ِู„ุดَّูŠْุทَุงู†ِ

“ Jika seseorang ragu dalam sholatnya kemudian dia tidak tahu apakah dia sholat 3 atau 4 rokaat, maka hendaknya ia lemparkan keraguan itu dan membangun di atas keyakinan, kemudian sujud dua kali sujud sebelum salam. Jika ternyata ia sholat 5 rokaat, sujud itu menggenapkan sholatnya. Jika sholat sempurna 4 rokaat, 2 sujud itu adalah penghinaan terhadap syaitan” (H.R Muslim dari Abu Sa’id al-Khudry) (Lihat Risalah fi Sujuudis Sahwi karya Syaikh Muhammad bin Sholih al-Utsaimin)

https://salafy.or.id/blog/2015/04/20/sujud-sahwi/



Rabu, 18 April 2018

DO'A KEBAIKAN DUNIA DAN AKHIRAT

〰〰〰〰〰〰〰〰〰〰〰
*DO'A KEBAIKAN DUNIA DAN AKHIRAT*

ุงู„ู„َّู‡ُู…َّ ุฅู†ِّูŠ ุฃุณْุฃู„ُูƒَ ุงู„ู‡ُุฏَู‰ ، ูˆุงู„ุชُّู‚َู‰ ، ูˆุงู„ุนَูَุงูَ ، ูˆุงู„ุบِู†َู‰

"Allahumma inni as-alukal huda wat tuqo wal ‘afaf wal ghina.”
(HR. Muslim no. 2721)

Syaikh As-Sa'di berkata :
"Do'a ini mencakup kebaikan dunia dan akhirat".

1⃣ *Al-Huda.*
    Menurut bahasa adalah petunjuk/alamat.
Menurut istilah syari'at adalah sebuah bimbingan menuju jalan kebenaran,yaitu jalannya Alloh dan RosulNya.

    Hidayah ada 2 macam :
1. *Hidayah Taufik dan Ilham.*;
    Yaitu sebuah hidayah yang bersumber dari Alloh yang berkaitan dengan hati seorang hamba.
( Hidayah yang Alloh berikan secara langsung kepada hambaNya tanpa perantara ).
*Contoh*
* Seseorang diberi hidayah menjadi muslim.
* Berkaitan dengan sunnah,yaitu bisa mengamalkan sunnah (ahlussunnah).
* Dimudahkan dalam mendatangi majelis ilmu.
* Mudah menerima nasehat apabila dia tergelincir dalam kesalahan.

2. *Hidayah Bayan dan Irsyad.*
    Sumbernya dari Alloh tetapi melalui perantara makhlukNya.,yaitu sangat erat hubungannya dengan ilmu nafi '

2⃣ *At-Tuqo.*
     Menurut bahasa adalah berlindung/takut.
Menurut istilah syari'at adalah mengamalkan keta'atan kepada Alloh diatas cahaya,dibawah bimbingan Alloh dan RosulNya.
Meninggalkan kemaksiatan kepada Alloh diatas cahaya,dibawah bimbingan Alloh dan RosulNya.

3⃣ *Al-Afaf.*
     Menurut bahasa adalah menjaga kehormatan.
Menurut istilah syari'at adalah  mencakup ;
* menjaga aurot.
* menjaga aib diri sendiri maupun orang lain.
* tidak meminta-minta atau bergantung kepada orang

4⃣ *Al-Ghina.*
     Menurut bahasa adalah merasa cukup.
Menurut istilah syari'at adalah dicukupkan oleh Alloh dari apa yang ada di sisi manusia,selalu merasa cukup ketika Alloh memberinya harta sedikit atau pun banyak.
Merasa cukup dibagi menjadi 2 :
* *Terpuji.*
   Merasa cukup dengan pemberian Alloh.
* *Tercela.*
   Merasa cukup dari ibadah yang dia lakukan.

*( Faedah dari kitab Bahjatu Qulubil Abror karya Syaikh As-Sa'di yang disampaikan Ust.Abu Tholhah ).*

      ✏ *Majelis Ta'lim Gresik* ๐Ÿ“š

〰〰〰〰〰〰〰〰〰〰〰


BACAAN ISTIFTAH YANG 12 MALAIKAT BEREBUT MENGANGKAT KE LANGIT

๐Ÿ’๐Ÿ“ *BACAAN ISTIFTAH YANG 12 MALAIKAT BEREBUT MENGANGKAT KE LANGIT*

ูˆَุญَุฏَّุซَู†ِู‰ ุฒُู‡َูŠْุฑُ ุจْู†ُ ุญَุฑْุจٍ ุญَุฏَّุซَู†َุง ุนَูَّุงู†ُ ุญَุฏَّุซَู†َุง ุญَู…َّุงุฏٌ ุฃَุฎْุจَุฑَู†َุง ู‚َุชَุงุฏَุฉُ ูˆَุซَุงุจِุชٌ ูˆَุญُู…َูŠْุฏٌ ุนَู†ْ ุฃَู†َุณٍ ุฃَู†َّ ุฑَุฌُู„ุงً ุฌَุงุกَ ูَุฏَุฎَู„َ ุงู„ุตَّูَّ ูˆَู‚َุฏْ ุญَูَุฒَู‡ُ ุงู„ู†َّูَุณُ ูَู‚َุงู„َ ุงู„ْุญَู…ْุฏُ ู„ِู„َّู‡ِ ุญَู…ْุฏًุง ูƒَุซِูŠุฑًุง ุทَูŠِّุจًุง ู…ُุจَุงุฑَูƒًุง ูِูŠู‡ِ. ูَู„َู…َّุง ู‚َุถَู‰ ุฑَุณُูˆู„ُ ุงู„ู„َّู‡ِ -ุตู„ู‰ ุงู„ู„ู‡ ุนู„ูŠู‡ ูˆุณู„ู…- ุตَู„ุงَุชَู‡ُ ู‚َุงู„َ « ุฃَูŠُّูƒُู…ُ ุงู„ْู…ُุชَูƒَู„ِّู…ُ ุจِุงู„ْูƒَู„ِู…َุงุชِ ». ูَุฃَุฑَู…َّ ุงู„ْู‚َูˆْู…ُ ูَู‚َุงู„َ « ุฃَูŠُّูƒُู…ُ ุงู„ْู…ُุชَูƒَู„ِّู…ُ ุจِู‡َุง ูَุฅِู†َّู‡ُ ู„َู…ْ ูŠَู‚ُู„ْ ุจَุฃْุณًุง ». ูَู‚َุงู„َ ุฑَุฌُู„ٌ ุฌِุฆْุชُ ูˆَู‚َุฏْ ุญَูَุฒَู†ِู‰ ุงู„ู†َّูَุณُ ูَู‚ُู„ْุชُู‡َุง. ูَู‚َุงู„َ « ู„َู‚َุฏْ ุฑَุฃَูŠْุชُ ุงุซْู†َู‰ْ ุนَุดَุฑَ ู…َู„َูƒًุง ูŠَุจْุชَุฏِุฑُูˆู†َู‡َุง ุฃَูŠُّู‡ُู…ْ ูŠَุฑْูَุนُู‡َุง ».

๐Ÿ“š (al-Imam Muslim menyatakan) telah menceritakan kepadaku Zuhair bin Harb (ia berkata) telah menceritakan kepada kami Affaan (ia berkata) telah menceritakan kepada kami Hammad (ia berkata) telah mengkhabarkan kepada kami Qotadah dan Tsabit dan Humaid dari Anas _radhiyallahu anhu_ bahwasanya seorang laki-laki datang dan masuk shaf dengan nafas tersengal. Ia berkata: *Alhamdulillahi hamdan katsiiron thoyyiban mubaarokan fiih* (segala puji bagi Allah dengan pujian yang banyak, baik, lagi diberkahi padanya). Ketika Rasulullah shollallahu alaihi wasallam menyelesaikan sholatnya, beliau bersabda: Siapakah di antara kalian yang mengucapkan kalimat-kalimat itu? Orang-orang terdiam. Nabi berkata: Siapa di antara kalian yang mengucapkan ucapan itu, sesungguhnya yang diucapkannya tidak mengapa (bukan dosa). Orang tadi berkata: Aku datang dengan nafas tersengal dan mengucapkan hal itu. Nabi menyatakan: Sungguh aku melihat ada 12 Malaikat berlomba menjadi siapakah yang akan mengangkat (ucapan itu ke langit, -pent)
(H.R Muslim dalam Kitab al-Masaajid wa Mawaadhi’us Sholaah)

๐Ÿ“œ *Penjelasan dan Pelajaran yang Bisa Dipetik dari Hadits tersebut, di antaranya* :

1⃣ Salah satu bacaan istiftah setelah takbiratul ihram yang disunnahkan adalah: Alhamdulillahi hamdan katsiiron thoyyiban mubaarokan fiih. Bacaan yang pendek namun keutamaannya besar. Sampai 12 Malaikat berebut mengangkatnya ke langit.

2⃣ Perbuatan ibadah Sahabat Nabi yang mendapat persetujuan dari Nabi, tidak diingkari oleh beliau, menjadi Sunnah yang bisa diamalkan orang setelahnya.

3⃣ Amal kebaikan dan ucapan yang baik, seperti dzikir, baca alQuran, dan semisalnya, akan diangkat naik menuju Allah. Sebagaimana juga disebutkan dalam Firman Allah :

...ุฅِู„َูŠْู‡ِ ูŠَุตْุนَุฏُ ุงู„ْูƒَู„ِู…ُ ุงู„ุทَّูŠِّุจُ ูˆَุงู„ْุนَู…َู„ُ ุงู„ุตَّุงู„ِุญُ ูŠَุฑْูَุนُู‡ُ...

"Kepada-Nya lah naik ucapan yang baik dan amal sholih diterima olehNya..."
(Q.S Faathir ayat 10)

4⃣ Hadits tersebut dan juga surat Fathir ayat ke-10 itu adalah satu dari sekian banyak dalil yang menunjukkan ketinggian Allah Ta’ala. Dialah Yang Maha Tinggi di atas segalanya. Allah Maha Tinggi dalam Dzat-Nya, keagungan, maupun Sifat-SifatNya.

5⃣ Para Malaikat adalah makhluk yang taat sekaligus bergegas, tangkas, cepat dalam menjalankan ketaatan itu. Tidak sekedar taat, namun cepat menjalankannya, bahkan mereka berlomba manakah yang terlebih dahulu mampu mempersembahkan kebaikan menuju Allah Ta’ala.

✍๐Ÿป _Ustadz Abu Utsman Kharisman_ ุญูุธู‡ ุงู„ู„ู‡

➖ ➖ ➖ ➖ ➖
๐Ÿ•Œ _“Tetap hadir di majelis ilmu syar'i (tempat pengajian) untuk meraih pahala dan barokah lebih banyak dan lebih besar, insyaAllah.”_

๐Ÿ“ฒ *JOIN TELEGRAM* :
➖➖➖➖➖➖➖➖➖
*Fawaaid, Info Khatib Jum'at & Kajian Dauroh (Tabligh Akbar) di BARLINGMASCAKEB dan Sekitarnya* :
๐Ÿ“š https://telegram.me/Riyadhus_Salafiyyin

*Unduh Video Fawaid, Audio Kajian/Dauroh* :
๐Ÿ“ฅ https://telegram.me/AKSI_AudioKajianSalafyIndonesia



Jumat, 13 April 2018

HENDAKLAH NIATKAN UNTUK MENDAPAT PAHALA DARI ALLAH TA'ALA

...๐Ÿ“œRenungan Untuk Para Suami ....

๐Ÿ“๐Ÿ’ฐHENDAKLAH NIATKAN UNTUK MENDAPAT PAHALA DARI ALLAH TA'ALA

๐Ÿ”ธDari Ka'b bin 'Ujrah radhiyallahu 'anhu, ia mengisahkan,

"๐Ÿ›กAda seseorang melewati Nabi ๏ทบ dan para sahabatnya. Mereka melihat kesabaran dan jiwa semangat orang itu. Kemudian para sahabat berkata kepada Nabi ๏ทบ :

๐Ÿ—‚
"Wahai Rasulullah ๏ทบ seandainya hal ini (jiwa semangatnya) ia peruntukkan (berperang/jihad) di jalan Allah Ta'ala.

๐Ÿ”ธMaka Rasulullah ๏ทบ menjawab,

*"ุฅู†ْ ูƒَุงู†َ ุฎَุฑَุฌَ ูŠَุณْุนَู‰ ุนَู„َู‰ ูˆَู„َุฏِู‡ِ ุตِุบَุงุฑًุง، ูَู‡ُูˆَ ูِูŠ ุณَุจِูŠู„ِ ุงู„ู„َّู‡ِ،*

๐Ÿ“
Apabila dia keluar (rumah) untuk berusaha (mencari penghasilan)  karena anaknya yang masih kecil, maka itu di jalan Allah Ta'ala.

*ูˆَุฅِู†ْ ูƒَุงู†َ ุฎَุฑَุฌَ ูŠَุณْุนَู‰ ุนَู„َู‰ ุฃَุจَูˆَูŠْู†ِ ุดَูŠْุฎَูŠْู†ِ ูƒَุจِูŠุฑَูŠْู†ِ ูَู‡ُูˆَ ูِูŠ ุณَุจِูŠู„ِ ุงู„ู„َّู‡ِ,*

๐Ÿ“
Apabila dia keluar (rumah) berusaha (mencari penghasilan) karena kedua orang tuanya yang sudah tua renta, maka itu di jalan Allah Ta'ala.

*ูˆَุฅِู†ْ ูƒَุงู†َ ุฎَุฑَุฌَ ูŠَุณْุนَู‰ ุนَู„َู‰ ู†َูْุณِู‡ِ ูŠُุนِูُّู‡َุง ูَู‡ُูˆَ ูِูŠ ุณَุจِูŠู„ِ ุงู„ู„َّู‡ِ،*

๐Ÿ“
Apabila dia keluar (rumah) untuk berusaha (mencari penghasilan) bagi dirinya dalam rangka menjaga sifat 'iffahnya (menjaga kehormatan untuk tidak minta-minta), maka itu adalah di jalan Allah
Ta' ala.

*ูˆَุฅِู†ْ ูƒَุงู†َ ุฎَุฑَุฌَ ูŠَุณْุนَู‰ ุฑِูŠَุงุกً ูˆَู…ُูَุงุฎَุฑَุฉً ูَู‡ُูˆَ ูِูŠ ุณَุจِูŠู„ِ ุงู„ุดَّูŠْุทَุงู†ِ.*

๐Ÿ“
Apabila dia keluar (rumah) untuk berusaha (mencari penghasilan) karena riya dan bangga, maka itu di jalan setan".

๐Ÿ“šHR. Ath Thabrani dan disahihkan oleh Syaikh Al Albani dalam Shahihul Jami'.

๐Ÿ”ธRasulullah ๏ทบ bersabda,

*(( ุฏِูŠู†َุงุฑٌ ุฃู†ْูَู‚ْุชَู‡ُ ููŠ ุณَุจูŠู„ِ ุงู„ู„ู‡ِ، ูˆَุฏِูŠู†ุงุฑ ุฃَู†ْูَู‚ْุชَู‡ُ ูِูŠ ุฑَู‚َุจَุฉٍ، ูˆَุฏِูŠู†ุงุฑٌ ุชَุตَุฏَّู‚ْุชَ ุจِู‡ِ ุนَู„َู‰ ู…ِุณْูƒِูŠู†ٍ، ูˆَุฏِูŠู†َุงุฑٌ ุฃู†ْูَู‚ْุชَู‡ُ ุนَู„َู‰ ุฃู‡ْู„ِูƒَ، ุฃุนْุธَู…ُู‡َุง ุฃุฌْุฑًุง ุงู„َّุฐِูŠ ุฃَู†ْูَู‚ْุชَู‡ُ ุนَู„َู‰ ุฃู‡ْู„ِูƒَ))*

๐Ÿ’ก
"Dinar yang engkau infakkan di jalan Allah, dinar yang engkau infakkan untuk membebaskan budak, dinar yang engkau sedekahkan untuk orang yang miskin dan dinar yang engkau infakkan untuk keluargamu, maka yang paling besar pahalanya adalah yang engkau infakkan untuk keluargamu."

๐Ÿ“š Shahih Muslim, no. 995.

↪Dalam hadits ini terkandung faedah,

๐ŸŽ—
"Bahwa nafkah yang wajib, lebih besar pahalanya daripada nafkah yang bersifat sunnah."

๐Ÿ”ธSyaikhul Islam Ibnu Taimiyyah rahimahullah mengungkapkan,

ุทู„ุจُ ุงู„ุญู„ุงู„ ، ูˆุงู„ู†ูู‚ุฉ ุนู„ู‰ ุงู„ุนูŠุงู„ ؛ ุจุงุจٌ ุนุธูŠู… ู„ุง ูŠุนุฏِู„ُู‡ ุดูŠ๏บ€ٌ ู…ِู† ุฃุนู…ุงู„ ุงู„ุจุฑِّ .

๐Ÿ“๐Ÿ’ฐ
"Mencari yang halal dan memberikan nafkah kepada keluarga adalah perkara yang agung, tidak ada sesuatu pun yang bisa menandingi dari amal kebaikan (dari amalan yang bersifat sunnah) ".

๐Ÿ“šAl Imanul Ausath hal. 609.

๐Ÿ“คSumber:
@ForumSalafyPurbalingga
------------๐Ÿ’Ž------------
๐Ÿ”‘ Arsip Fawaid Ilmiyah:
https://telegram.me/fawaidsolo
------------๐Ÿ’Ž------------
๐Ÿ“ฌ. Share > http://telegram.me/KEUTAMAANILMU


Senin, 09 April 2018

Introspeksi Diri

➖➖➖➖➖➖➖➖➖
๐Ÿ“š *RIYADHUSSALAFIYYIN* ๐Ÿ“š
《 _Taman-taman salafiyyin_ 》
➖➖➖➖➖➖➖➖➖

๐Ÿ’Ž๐Ÿ’Ž *PERMATA SALAF* ๐Ÿ’Ž๐Ÿ’Ž

๐Ÿ“œ *Introspeksi Diri*

๐Ÿ’Ž๐ŸŒด Al-Imam Al-Hasan Al-Bashri _rahimahullah_ berkata :

▪ _“Sesungguhnya seorang mukmin adalah penanggung jawab atas dirinya, (karenanya hendaknya ia senantiasa) mengintrospeksi diri kerena Allah subhanahu wa ta’ala semata.”_

▪ _“Adalah hisab (perhitungan amal) di Yaumul Qiyamah nanti akan terasa lebih ringan bagi suatu kaum yang (terbiasa) mengintrospeksi diri mereka selama masih di dunia, dan sungguh hisab tersebut akan menjadi perkara yang sangat memberatkan bagi kaum yang menjadikan masalah ini sebagai sesuatu yang tidak diperhitungkan.”_

▪ _“Sesungguhnya seorang mukmin (apabila) dikejutkan oleh sesuatu yang dikaguminya maka dia pun berbisik: ‘Demi Allah, sungguh aku benar-benar sangat menginginkanmu, dan sungguh kamulah yang sangat aku butuhkan. Akan tetapi demi Allah, tiada (alasan syar’i) yang dapat menyampaikanku kepadamu, maka menjauhlah dariku sejauh-jauhnya. Ada yang menghalangi antara aku denganmu’.”_

▪ _“Dan (jika) tanpa sengaja dia melakukan sesuatu yang melampaui batas, segera dia kembalikan pada dirinya sendiri sembari berucap: ‘Apa yang aku maukan dengan ini semua, ada apa denganku dan dengan ini? Demi Allah, tidak ada udzur (alasan) bagiku untuk melakukannya, dan demi Allah aku tidak akan mengulangi lagi selama-lamanya, insya Allah’.”_

▪ _“Sesungguhnya seorang mukmin adalah suatu kaum yang berpegang erat kepada Al Quran dan memaksa amalan-amalannya agar sesuai dengan Al Quran serta berpaling dari (hal-hal) yang dapat membinasakan diri mereka.”_

▪ _“Sesungguhnya seorang mukmin di dunia ini bagaikan tawanan yang (selalu) berusaha untuk terlepas dari perbudakan. Dia tidak pernah merasa aman dari sesuatupun hingga dia menghadap Allah, karena dia mengetahui bahwa dirinya akan dimintai pertanggungjawaban atas semua itu.”_

▪ _“Seorang hamba akan senantiasa dalam kebaikan selama dia memiliki penasehat dari dalam dirinya sendiri. Dan mengintrospeksi diri merupakan perkara yang paling diutamakan.”_

๐Ÿ“” (Mawa’izh Lil Imam Al-Hasan Al-Bashri, hal. 39, 40, 41)

๐ŸŒ Sumber : http://asysyariah.com/introspeksi-diri/

๐Ÿ“‚๐Ÿ“œ Nov 14, 2011 | Asy Syariah Edisi 015, Permata Salaf |

➖ ➖ ➖ ➖ ➖
๐Ÿ•Œ _“Tetap hadir di majelis ilmu syar'i (tempat pengajian) untuk meraih pahala dan barokah lebih banyak dan lebih besar, insyaAllah.”_

๐Ÿ“ฒ *Join Channel Telegram* :
➖➖➖➖➖➖➖➖➖
*Fawaaid, Info Khatib Jum'at & Kajian Dauroh (Tabligh Akbar) di BARLINGMASCAKEB dan Sekitarnya* :
๐Ÿ“š https://telegram.me/Riyadhus_Salafiyyin

*Unduh Video Fawaid, Audio Kajian/Dauroh* :
๐Ÿ“ฅ https://telegram.me/AKSI_AudioKajianSalafyIndonesia



Senin, 02 April 2018

FAEDAH-FAEDAH FIQHIYAH DARI KITAB ‘UMDATUL AHKAM (32)

📚 FAEDAH-FAEDAH FIQHIYAH DARI KITAB ‘UMDATUL AHKAM 📚

🌹HADITS KETIGA PULUH DUA🌹

🔊 عَنْ أُمِّ سَلَمَةَ - رَضِيَ اللَّهُ عَنْهَا - زَوْجِ النَّبِيِّ - صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ - قَالَتْ «جَاءَتْ أُمُّ سُلَيْمٍ امْرَأَةُ أَبِي طَلْحَةَ - إلَى رَسُولِ اللَّهِ - صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ - فَقَالَتْ: يَا رَسُولَ اللَّهِ، إنَّ اللَّهَ لَا يَسْتَحْيِي مِنْ الْحَقِّ، فَهَلْ عَلَى الْمَرْأَةِ مِنْ غُسْلٍ إذَا هِيَ احْتَلَمَتْ؟ فَقَالَ رَسُولُ اللَّهِ - صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ -: نَعَمْ، إذَا رَأَتْ الْمَاءَ»

🔊 "Dari Ummu Salamah radhiyallahu 'anha – istri Nabi shallallahu 'alaihi wasallam -, ia berkata, "Ummu Sulaim, istri Abu Thalhah, datang kepada Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam dan berkata, "Wahai Rasulullah, sesungguhnya Allah tidak malu dengan kebenaran. Apakah seorang wanita wajib mandi bila ihtilam (mimpi basah)?" Maka Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam menjawab: "Ya. Jika dia melihat air." [HR. al-Bukhari dan Muslim]
—---------------------------------------------------------

📬 Faedah yang terdapat dalam hadits:
📎 1.  Wanita mengalami ihtilam (mimpi basah) sebagaimana dialami laki-laki.

📎 2.  Orang yang ihtilam terbagi menjadi empat keadaan;
a.  Dia ingat dirinya ihtilam dan ketika bangun tidur melihat tanda basah air mani, maka pada keadaan ini wajib baginya mandi janabah.
b.  Dia ingat dirinya ihtilam, namun tatkala bangun tidur tidak melihat tanda basah air mani pada pakaiannya, maka pada keadaan ini tidak wajib baginya mandi janabah.
c.  Dia tidak ingat dirinya ihtilam, akan tetapi ketika bangun tidur dia melihat tanda basah air mani, maka pada keadaan ini wajib baginya mandi janabah.

📋 Ketiga gambaran atau keadaan diatas telah disepakati oleh para ulama hukumnya. Dalil ketiga hal tersebut diatas hadits Ummu Salamah, bahwa yang menjadi tinjauan adalah ada atau tidaknya bekas air mani.
d.  Ketika bangun tidur dia mendapatkan tanda basah pada pakaiannya, namun dia tidak tahu apakah basah tersebut karena air mani atau air kencing?!
Pada keadaan ini, langkah pertama yang harus dia tempuh adalah beramal dengan dugaan yang mendominasi. Jika dugaan yang mendominan bahwa tanda basah itu karena air mani, maka wajib baginya mandi janabah. Dan jika sebaliknya, dugaan dia cenderung bahwa tanda basah itu air kencing atau air madzi maka tidak wajib baginya mandi janabah.

⚠️ PERINGATAN:
Langkah selanjutnya bagi orang yang masih ragu dan tidak memiliki dugaan yang mendoninan, apakah ini  karena air mani atau air kencing, maka pada keadaan dia ini, pendapat yang kuat dan terpilih adalah tidak wajib bagi dia mandi, berdasarkan kaedah hukum asal, bahwa hukum asalnya dia tidak ihtilam. Ini adalah pendapat Jumhur ulama dan dipilih oleh Syaikh Muhammad bin Ibrahim Alu Syaikh, Syaikh Bin Baz, Syaikh al-'Utsaimin rahimahumullah. Namun kalau dia ingin mandi janabah untuk kehati-hatian, maka tidak mengapa.

📎 3.  Perbedaan air mani laki-laki dan air mani perempuan:
Diriwayatkan dalam riwayat Muslim, dari hadits Ummu Salamah juga, Nabi shallallahu 'alaihi wasallam bersabda:
«إِنَّ مَاءَ الرَّجُلِ غَلِيظٌ أَبْيَضُ، وَمَاءَ الْمَرْأَةِ رَقِيقٌ أَصْفَرُ، فَمِنْ أَيِّهِمَا عَلَا، أَوْ سَبَقَ، يَكُونُ مِنْهُ الشَّبَهُ»

"Ketahuilah bahwa mani lelaki itu kental dan berwarna putih, sedangkan mani perempuan itu encer dan berwarna kuning. Manapun mani dari salah seorang mereka yang lebih mendominasi atau menang, niscaya kemiripan terjadi karenanya." [HR. Muslim]

🔐 Masalah: Apabila wanita telah mandi, kemudian tiba-tiba air maninya keluar kembali?
🔑 Pendapat yang kuat dan terpilih dalam masalah ini adalah wajib baginya mandi janabah kembali. Ini adalah pendapat asy-Syafi'iyah, azh-Zhahiriyah dan Laits. Pendapat ini dipilih oleh Ibnu Qudamah dan as-Sa'di. Dalil mereka keumuman firman Allah Ta'ala:
﴿وَإِنْ كُنْتُمْ جُنُبًا فَاطَّهَّرُوا﴾
"dan jika kamu junub maka mandilah." [QS. al-Maa'idah: 6]

Dan juga hadits Abu Sa'id al-Khudri radhiyallahu 'anhu, bahwa Nabi shallallahu 'alaihi wasallam bersabda:
«إِنَّمَا الْمَاءُ مِنَ الْمَاءِ»
"Air (mandi wajib) itu disebabkan karena (keluarnya) air mani'." [HR. al-Bukhari dan Muslim]

🔐 Masalah: Apabila wanita telah mandi janabah, kemudian ketika selesai mandi tiba-tiba keluar air mani suaminya dari kemaluannya, apakah wajib bagi dia mandi kembali?
🔑 Pendapat yang kuat dan terpilih dalam masalah ini, hanya wajib berwudhu saja, hukumnya seperti air kencing dan yang lainnya yang keluar dari kemaluan. Ini adalah pendapat Junhur ulama.

📎 4.  Rasa malu tidak sepantasnya menghalangi seseorang dari menuntut ilmu.
Berkata 'Aisyah radhiyallahu 'anha:
«نِعْمَ النِّسَاءُ نِسَاءُ الأَنْصَارِ لَمْ يَمْنَعْهُنَّ الحَيَاءُ أَنْ يَتَفَقَّهْنَ فِي الدِّينِ»
"Sebaik-baik wanita adalah wanita Anshar yang rasa malu tidak menghalangi mereka untuk mendalami masalah agamanya." [Muttaqun 'alaihi]
Berkata al-Mujahid rahimahullah:
”لَا يَنَالُ الْعِلْمَ مُسْتَحْيٍ وَلَا مُسْتَكْبِرٌ“
"Tidaklah akan memperoleh ilmu, bagi orang yang pemalu dan juga orang yang sombong"
Berkata al-Hasan rahimahullah:
"فَإِنَّهُ مَنْ رَقَّ وَجْهُهُ رَقَّ عِلْمُهُ"
"Sesungguhnya barangsiapa yang tipis mukanya (pemalu) maka akan tipis pula ilmunya."

📎 5.  Disyariatkan atas kita untuk bertanya tentang perkara-perkara yang dibutuhkan dalam agamanya. Allah Ta'ala berfirman:
﴿فَاسْأَلُوا أَهْلَ الذِّكْرِ إِنْ كُنْتُمْ لَا تَعْلَمُونَ﴾
"maka bertanyalah kepada orang yang mempunyai pengetahuan jika kamu tidak mengetahui." [QS. an-Nahl: 43]

🚪 Wallahul muwaffiq ilash shawab

========================================
📚 FORUM KIS 📚
📡 https://telegram.me/FORUMKISFIQIH

۝۝۝

KEDUDUKAN ASY-SYAIKH AL-'ALLAMAH 'UBAID AL-JABIRY DAN PARA 'ULAMA SECARA UMUM

🔎 *KEDUDUKAN ASY-SYAIKH AL-'ALLAMAH 'UBAID AL-JABIRY DAN PARA 'ULAMA SECARA UMUM* ✒

🎙Oleh Al-'Allamah Doktor 'Abdullah bin 'Abdurrahim al-Bukhari -hafizhahullah wa ra'ahu wa saddadah-.

📄Pertanyaan,
Penanya berkata :

"Semoga Allah membaguskan anda, wahai syaikh kami, apa nasehat anda terhadap seseorang yang mencacat asy-Syaikh 'Ubaid -hafizhahullah- ?"

🔊Jawaban :

📌"Sungguh kami telah berbicara tentang hal ini beberapa kali. Dan hal ini tidaklah memudharatkan syaikh kami, orang-orang yang membicarakan tentang ahlul 'ilmi (orang-orang yang berilmu), baik asy-Syaikh 'Ubaid -hafizhahullah- maupun selain beliau dari kalangan 'ulama dan para syaikh sunnah yang murni maka tidaklah ia memudharatkan kecuali dirinya sendiri.

📖Tanpa diragukan lagi bahwa syaikh kami asy-Syaikh 'Ubaid adalah salah seorang dari kalangan para 'ulama. Semisal beliau dan selain beliau dari kalangan ahlul 'ilmi (orang-orang yang berilmu) yang terdahulu dan yang belakangan, orang-orang lama maupun yang sezaman itu bisa benar dan bisa salah. Dan kami tidak mensucikan beliau dari adanya salah sedangkan kebenaran lebih berhak untuk diikuti. Apabila terjadi pada beliau suatu kesalahan, maka prasangka pada beliau adalah bahwa syaikh tidaklah menyengaja untuk menyelisihi al-haq, tetapi hal itu bukan maksudnya beliau tidak salah, beliau salah seperti al-Imam Ahmad -rahimahullah- salah, sebagaimana al-Imam Asy-Syafi'i salah, dan sebagaimana selainnya dari para 'ulama yang mulia sebelum beliau salah.

📕Apabila kita mendalami terjadinya hal tersebut pada para imam terdahulu yang mulia, sebagaimana al-Imam Al-Bukhari, dan sungguh hal ini telah dijelaskan oleh Ibnu Abi Hatim di dalam (kitab) "Al-Jarhu wat Ta'dil" penjelasan tentang kesalahan al-Bukhari di dalam kitab "Tarikh" nya kemudian ini dicetak dan digabungkan dengan "At-Tarikhul Kabir" milik al-Imam Al-Bukhari -rahimahullah-, dicetak dan digabungkan bersamanya.

🖊Apabila yang seperti ini terjadi pada seorang 'alim yang mulia dan seorang imam yang memiliki kemampuan semisal al-Imam Al-Bukhari dan ini terdapat pada selainnya -rahmatullah 'alaihim jami'an-, maka persangkaan terhadap mereka adalah bahwa mereka tidaklah menyengaja untuk terjatuh pada kesalahan dan berijtihad (berpandangan dengan ilmu yang mencukupi untuk itu, _pent_) dalam mencocoki al-haq, dan terkadang mereka menyelisihi al-haq sehingga mereka salah ! Mereka berijtihad tetapi tidak menepati kebenaran.

🛡Hal ini apabila ditinjau dari keumuman, maka secara khusus apabila memang seperti itu, sesungguhnya asy-Syaikh ('Ubaid) termasuk 'ulama islam dan ahlus sunnah. Sehingga orang yang berkata tentang beliau, sungguh ia telah mengganggu dirinya sendiri. Asy-Syaikh bukanlah orang yang ma'sum dari kesalahan bukan pula orang yang jauh dari ketergelinciran ; karena beliau adalah manusia. Ucapan seperti ini diucapkan terhadap beliau begitu pula selain beliau dari para 'ulama sunnah terdahulu maupun belakangan.

💡Akan tetapi, tanpa diragukan lagi bahwa celaan-celaan yang dimanfaatkan oleh sebagian manusia karena sebuah kesalahan yang syaikh dan selain beliau terjatuh padanya dan di atas kesalahan itu mereka membangun istana-istana dan bangunan-bangunan bertingkat, mereka hanyalah menginginkan sesuatu yang terdapat pada diri mereka yang menunjukkan akan penyakit, kotoran, dan kerendahan. Sebagaimana orang yang melakukan itu terhadap Syaikhul Islam al-Imam 'Abdul 'Aziz bin 'Abdillah bin Baaz, berusaha mengintai sebagian kesalahan beliau. Atau sebagaimana yang dilakukan oleh sebagian orang-orang yang sakit dan menyimpang terhadap Samahatul Imam asy-Syaikh al-'Allamah Muhammad al-'Utsaimin, atau sebagaimana yang dilakukan oleh sebagian orang-orang yang sesat terhadap Samahatul Imam al-Muhaddits Al-Albany -rahimahullah-, dan seterusnya baarakallahu fiikum.

💐Orang terdahulu tidak selamat dari kejadian ini, maka bagaimana orang-orang setelah mereka selamat. Dan hanya kepada Allah tempat mengadu, na'am.

📚 Dipetik dari nasehat dan arahan Fadhilatusy Syaikh 'Abdullah al-Bukhari -hafizhahullah- untuk orang-orang tunisia, 15 Rabi'ul Awwal 1439 H.

💐💐💐〰〰〰〰💐💐💐

✍ - مكانة الشيخ العلامة عبيد الجابري حفظه الله، والدفاع عنه وعن سائر علماء الأمة أثابهم الله :

▪للعلامة الدكتور عبدالله بن عبدالرحيم البخاري - حفظه الله تعالى ورعاه وسدده - .

● الســـــــؤال :
يقول السائل أحسن الله إليكم شيخنا ما نصيحتكم في الذين يلمزون في الشيخ عبيد حفظه الله؟

● الجـــــــواب :
قد تكلمنا مرارا حول هذا و شيخنا لا يضرّه هذا و من تكلم في أهل العلم سواءً الشيخ عبيد حفظه الله أو غيره من علماء السُّنة المحضة و مشايخ السُّنة لا يضرّ إلا نفسه و لا شكّ أن شيخنا الشيخ عبيد عالم من العلماء يصيب و يخطئ مثله مثل غيره من أهل العلم السابقين و اللّاحقين من القُدامى و المُعاصرين و لا ننزّهه عن الخطأ و الحقّ أحقّ بالإتباع و إذا ما وقع في خطإ فالظنّ به حفظه الله أنه لا يتعمّد مخالفة الحق لكن لا يعني ذلك أنه لا يخطئ ، يخطئ كما أخطأ أحمد رحمه الله و كما أخطأ الشافعي وكما أخطأ غيره من العلماء قبله الأجِلّاء فإذا جوّزنا وقوع ذلك من أئمة أجِلّاء في من تقدّم كالبخاري و قد بيّن هذا بن أبي حاتم في الجرح و التعديل بيان خطأ البخاري في تاريخه ثم طُبع هذا و أُلحق بالتاريخ الكبير للبخاري رحمه الله مطبوع معه مُلحق به . فإذا كان هذا يقع من عالم جليل و إمام قدير كالإمام البخاري و هذا موجود في غيره رحمة الله عليهم جميعا فالظنّ بهم أنهم لا يتعمّدون وقوعهم في الخطأ و يجتهدون في إصابة الحقّ و لربما خالفوه فأخطؤا إجتهدوا و لم يُصيبوا فإذا كان هذا من حيث العموم و بالإختصاص فإذا كان كذلك أن الشيخ من علماء الإسلام و أهل السنة فالمتكلّم فيه قد آذى نفسه و الشيخ غير معصوم من الخطأ و لا بعيد عن الزلل لأنه بشر و هذا القول يقال فيه و يقال في غيره من علماء الإسلام سابقا و لاحقا لكن لا شك أن الطعونات التي يستغلها بعض الناس في خطإ وقع فيه الشيخ أو غيره و يبنون على ذلك القصور و العلالي إنما يريدون أشياء في نفوسهم تدلّ على مرض و قذارة و دناءة كمن يفعل ذلك مع شيخ الإسلام الإمام عبد العزيز بن عبد الله بن باز في من يقتنص بعض أخطائه أو كما يفعله بعض المرضى و الزائغين مع سماحة الإمام الشيخ العلامة محمد العثيمين أو كما يفعله بعض الضالين مع سماحة الإمام المحدِّث الألباني رحمه الله و هكذا بارك الله فيكم لم يسلم من هذا النيل من تقدّم فكيف يسلم من جاء بعدهم و إلى الله المشتكى ، نعم .

▪️مقتطف من الكلمة التوجيهية لفضيلة الشيخ الدكتور عبد الله البخاري حفظه الله لأهل تونس ١٥ربيع الأول ١٤٣٩ .

➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖

*WhatsApp SaLaM || Salafy Makassar*
_Mempererat Ukhuwah dengan Salam_

🔵 *Channel Telegram* https://t.me/salafymakassar

🖥  *Website* http://salafymakassar.net

Minggu, 01 April 2018

Cara Menumbuhkan Ikatan yang Kuat Antara Orang Tua dengan Anak-anak

Cara Menumbuhkan Ikatan yang Kuat Antara Orang Tua dengan Anak-anak

Asy Syaikh Fawwaz Al Madhkhali حفظه الله,

Tiga pertanyaan, tanyakanlah ketiganya kepada anak Anda setiap hari;

❓Apa yang membuatmu senang hari ini ?
❓Apa yang membuatmu sedih hari ini ?
❓Adakah hal baru yang kamu pelajari hari ini?

Percakapan seperti ini akan membantu anak Anda untuk membuka hatinya dan mulai membuka pembicaraan tentang apa yang ia alami sepanjang hari.

Maka sudah seharusnya bagi Anda untuk diam dan mendengarkannya dengan baik juga menampakkan kegembiraan ketika anak Anda menceritakan hal menyenangkan yang ia alami.

Bersamaan dengan itu, tampakkanlah kesedihan ketika ia menceritakan hal tidak menyenangkan yang ia alami.

Tampakkanlah rasa bangga tatkala anak Anda menceritakan hal-hal baru yang telah ia pelajari.

Percakapan seperti ini akan bermanfaat bagi anak-anak Anda dari beberapa sisi:

👉 Anak Anda akan belajar bagaimana caranya berkomunikasi dengan orang lain melalui tanya jawab
👉 Metode ini akan membantu Anda untuk mengetahui apa yang anak Anda alami sepanjang hari
👉 Akan menanamkan pada diri anak Anda kecintaan terhadap belajar dan bahwasanya setiap hari ada hal baru yang bisa ia pelajari
👉 Melalui metode percakapan ini, Anda akan mengajarinya tata cara mengungkapkan perasaan dan pikirannya dengan baik
👉 Memungkinkan Anda untuk mengajarinya wajibnya bersyukur kepada Allah atas segala hal menyenangkan yang ia alami tiap hari. Dan mengajarinya untuk berdoa dan tadharru' (merendah diri) kepada Allah agar menjauhkannya dari hal-hal yang membuat ia sedih.

Terkadang hati terasa letih dalam mendidik anak-anak.
Dan diri ini menderita karena kedurhakaan mereka.
Yang mana semua itu dapat menimbulkan kesedihan dan gundah gulana bagi orang tua.

Berkata Al 'Allamah Ibnul Qayyim رحمه الله:

_Sesungguhnya diantar dosa-dosa ada yang bisa dihapuskan karena kesedihan terhadap anak. Maka selamat bagi siapapun yang perhatian terhadap pendidikan anaknya di atas apa yang Allah cintai dan ridhai. Selamat atas kalian karena telah menempuh jalan yang dapat menghapuskan dosa-dosa. Kalaupun kalian mendapati perkara yang membuat kalian capek dalam mendidik anak-anak maka istaghfiruu rabbakum (mintalah ampun kepada Rabb kalian)_

Muqatil bin Sulaiman رحمه الله menemui Al Manshur ¹ رحمه الله.

▪️Al Manshur : Nasihati aku, wahai Muqatil.

🔹Muqatil : Aku menasihati Anda pada perkara yang aku lihat dari Anda atau pada perkara yang aku dengar tentang Anda?

▪️Al Manshur: Pada apa yang engkau lihat dariku.

🔹Muqatil : Wahai Amirul mukminin, sesungguhnya 'Umar bin 'Abdul 'Aziz memiliki sebelas anak. Ia meninggalkan18 dinar. Ia dikafani dengan 5 dinar dan dibelikan tanah kuburan dengan 4 dinar. Lalu sisanya dibagikan kepada anak-anaknya.

Dan Hisyam bin 'Abdul Malik juga memiliki 11 anak. Dan bagian (warisan) untuk setiap anaknya adalah 1 juta dinar.

Demi Allah, wahai Amirul mukminin, suatu hari aku melihat salah seorang anak 'Umar bin 'Abdul 'Aziz menyedekahkan 100 ekor kuda untuk berjihad di jalan Allah, sedangkan salah seorang anak Hisyam meminta-minta di pasar.

Manusia bertanya kepada 'Umar bin 'Abdul 'Aziz saat ia di atas ranjang kematian (sebelum meninggal);
Apa yang Anda tinggalkan untuk anak-anak Anda, wahai 'Umar?

'Umar : Aku tinggalkan buat mereka ketaqwaan kepada Allah. Kalau mereka shalih, maka Allah yang akan menjadi penolong orang-orang shalih.
Kalau mereka tidak demikian, maka aku enggan untuk meninggalkan bagi mereka sesuatu yang akan membantu mereka untuk bermaksiat kepada Allah ta'ala.

Maka renungkanlah, . . .

Banyak diantara manusia yang berusaha dan bersusah payah untuk mengamankan masa depan anak-anaknya dengan sangkaan bahwasanya adanya harta di tangan anak-anaknya setelah kematiannya adalah keamanan bagi mereka.

Ia lalai dari keamanan agung yang Allah sebutkan dalam kitabNya

(وَلْيَخْشَ الَّذِينَ لَوْ تَرَكُوا مِنْ خَلْفِهِمْ ذُرِّيَّةً ضِعَافًا خَافُوا عَلَيْهِمْ فَلْيَتَّقُوا اللَّهَ وَلْيَقُولُوا قَوْلًا سَدِيدًا)

_Dan hendaklah takut (kepada Allah) orang-orang yang sekiranya mereka meninggalkan keturunan yang l

emah di belakang mereka yang mereka khawatir terhadap (kesejahteraan)nya. Oleh sebab itu, hendaklah mereka bertakwa kepada Allah, dan hendaklah mereka berbicara dengan tutur kata yang benar._ (An Nisa : 9)

Maka renungkanlah baik-baik.

📎 Sumber :
https://telegram.me/hamasatnisaia

https://telegram.me/pendidikansalaf

➖➖➖➖➖➖
¹ Al Manshur, nama lengkapnya adalah Abu Ja'far Al Manshur. Khalifah pertama dinasti 'Abbasiyyah.

WA Salafy Sragen

Kamis, 29 Maret 2018

TATA CARA SHOLAT DARI TAKBIR SAMPAI SALAM

➖➖➖➖➖➖➖➖➖
*๐Ÿ“š RIYADHUSSALAFIYYIN ๐Ÿ“š*
《 _Taman-taman salafiyyin_ 》
➖➖➖➖➖➖➖➖➖

๐Ÿ’๐Ÿ“ *TATA CARA SHOLAT DARI TAKBIR SAMPAI SALAM (bagian ke-1)*

✅ *Niat di dalam Hati*

✒ Niat letaknya di hati, tidak diucapkan. Niat dalam sholat membedakan antara sholat sunnah dengan sholat wajib, dan antar sholat wajib satu dengan sholat wajib yang lain.

๐Ÿ“š๐Ÿ’ก Al-Imam asy-Syafi’i _rahimahullah_ menyatakan dalam kitab al-Umm:

ูˆَุงู„ู†ِّูŠَّุฉُ ู„َุง ุชَู‚ُูˆู…ُ ู…َู‚َุงู…َ ุงู„ุชَّูƒْุจِูŠุฑِ ูˆَู„َุง ุชَุฌْุฒِูŠู‡ِ ุงู„ู†ِّูŠَّุฉُ ุฅู„َّุง ุฃَู†ْ ุชَูƒُูˆู†َ ู…َุนَ ุงู„ุชَّูƒْุจِูŠุฑ ู„َุง ุชَุชَู‚َุฏَّู…ُ ุงู„ุชَّูƒْุจِูŠุฑَ ูˆَู„َุง ุชَูƒُูˆู†ُ ุจَุนْุฏَู‡ُ

_“Niat itu tidak bisa menggantikan takbir. Tidak sah niat kecuali dilakukan bersamaan dengan takbir. Tidak mendahului takbir, tidak pula setelah takbir”_
(al-Umm (2/224)).

✔ Ucapan al-Imam asy-Syafi’i _rahimahullah_ tersebut *menunjukkan bahwa tidaklah mungkin niat diucapkan, karena ia bersamaan dengan pengucapan takbir. Saat seseorang mengucapkan takbiratul ihram, di saat bersamaan hatinya meniatkan sholat yang sedang dikerjakan.*

✅ *Membaca Takbiratul Ihram*

Ucapan pembuka dalam sholat adalah takbiratul ihram: *“Allaahu Akbar”*

ู…ِูْุชَุงุญُ ุงู„ุตَّู„َุงุฉِ ุงู„ุทُّู‡ُูˆุฑُ ูˆَุชَุญْุฑِูŠู…ُู‡َุง ุงู„ุชَّูƒْุจِูŠุฑُ ูˆَุชَุญْู„ِูŠู„ُู‡َุง ุงู„ุชَّุณْู„ِูŠู…ُ

_“Kunci sholat adalah bersuci, yang mengharamkan (dari berbagai ucapan dan perbuatan di luar sholat) adalah takbir, dan yang menghalalkannya (dari berbagai ucapan dan perbuatan di luar sholat) adalah salam”_
(H.R Abu Dawud, atTirmidzi, Ibnu Majah, dari Ali bin Abi Tholib)

✅ *Gerakan Mengangkat Kedua Tangan Saat Bertakbir atau Tasmi’*

Mengangkat kedua tangan sejajar bahu (atau sejajar telinga) saat takbiratul ihram, takbir menuju ruku’, bangkit dari ruku’, dan bangkit dari tasyahhud awal.

ุนَู†ِ ุงุจْู†ِ ุนُู…َุฑَ ุฑَุถِูŠَ ุงู„ู„ู‡ُ ุนَู†ْู‡ُู…َุง ุฃَู†َّ ุฑَุณُูˆู„َ ุงู„ู„َّู‡ِ ุตَู„َّู‰ ุงู„ู„َّู‡ُ ุนَู„َูŠْู‡ِ ูˆَุณَู„َّู…َ ูƒَุงู†َ ูŠَุฑْูَุนُ ูŠَุฏَูŠْู‡ِ ุญَุฐْูˆَ ู…َู†ْูƒِุจَูŠْู‡ِ ุฅِุฐَุง ุงูْุชَุชَุญَ ุงู„ุตَّู„َุงุฉَ ูˆَุฅِุฐَุง ูƒَุจَّุฑَ ู„ِู„ุฑُّูƒُูˆุนِ ูˆَุฅِุฐَุง ุฑَูَุนَ ุฑَุฃْุณَู‡ُ ู…ِู†َ ุงู„ุฑُّูƒُูˆุนِ ุฑَูَุนَู‡ُู…َุง ูƒَุฐَู„ِูƒَ ุฃَูŠْุถًุง ูˆَู‚َุงู„َ ุณَู…ِุนَ ุงู„ู„َّู‡ُ ู„ِู…َู†ْ ุญَู…ِุฏَู‡ُ ุฑَุจَّู†َุง ูˆَู„َูƒَ ุงู„ْุญَู…ْุฏُ ูˆَูƒَุงู†َ ู„َุง ูŠَูْุนَู„ُ ุฐَู„ِูƒَ ูِูŠ ุงู„ุณُّุฌُูˆุฏِ

▪ Dari Ibnu Umar –semoga Allah meridlai keduanya (ia dan ayahnya)-
_“bahwa Rasulullah shollallahu ‘alaihi wasallam (dalam sholat) mengangkat tangan sejajar bahu ketika memulai sholat, takbir untuk ruku’, demikian juga ketika mengangkat kepala dari ruku’ dan berkata : Sami’allaahu liman hamidah robbanaa wa lakal hamdu. Beliau tidak melakukan itu (mengangkat tangan saat takbir) pada waktu sujud”_
(H.R alBukhari dan Muslim)

...ูˆَุฅِุฐَุง ู‚َุงู…َ ู…ِู†َ ุงู„ุฑَّูƒْุนَุชَูŠْู†ِ ุฑَูَุนَ ูŠَุฏَูŠْู‡ِ...

_“Dan jika beliau bangkit dari dua rokaat, beliau mengangkat tangan”_
(H.R alBukhari)

✔ Telapak tangan yang diangkat menghadap ke arah kiblat:

ูَูƒَุงู†َุชْ ูŠَุฏَุงู‡ُ ู…ِู†ْ ุฃُุฐُู†َูŠْู‡ِ ุนَู„َู‰ ุงู„ْู…َูˆْุถِุนِ ุงู„َّุฐِูŠ ุงุณْุชَู‚ْุจَู„َ ุจِู‡ِู…َุง ุงู„ุตَّู„َุงุฉَ

_“Kedua tangan Nabi dari kedua telinganya berada dalam posisi menghadap ke arah kiblat”_
(H.R anNasaai dari Waail bin Hujr, dishahihkan Syaikh al-Albaniy)

✅ *Gerakan Bersedekap Saat Berdiri*

Setelah gerakan tangan saat takbir ini, kemudian posisi tangan adalah bersedekap meletakkan telapak tangan kanan di atas telapak tangan kiri.

ุนَู†ْ ูˆَุงุฆِู„ ุจْู† ุญُุฌْุฑٍ ุฃู†ู‡ ู‚ุงู„: ู‚ُู„ْุชُ : ู„ุฃَู†ْุธُุฑَู†َّ ุฅِู„َู‰ ุตَู„ุงุฉِ ุฑَุณُูˆู„ِ ุงู„ู„َّู‡ِ ุตَู„َّู‰ ุงู„ู„َّู‡ُ ุนَู„َูŠْู‡ِูˆَุณَู„َّู…َ ูƒَูŠْูَ ูŠُุตَู„ِّูŠ ، ูَู†َุธَุฑْุชُ ุฅِู„َูŠْู‡ِ ูَู‚َุงู…َ ูَูƒَุจَّุฑَ ูˆَุฑَูَุนَ ูŠَุฏَูŠْู‡ِ ุญَุชَّู‰ ุญَุงุฐَุชَุง ุจِุฃُุฐُู†َูŠْู‡ِ ، ุซُู…َّ ูˆَุถَุนَ ูŠَุฏَู‡ُ ุงู„ْูŠُู…ْู†َู‰ ุนَู„َู‰ุธَู‡ْุฑِ ูƒَูِّู‡ِ ุงู„ْูŠُุณْุฑَู‰ ูˆَุงู„ุฑُّุณْุบِ ูˆَุงู„ุณَّุงุนِุฏِ

▪ Dari Wa-il bin Hujr –radhiyallahu anhu- bahwasanya beliau berkata:
_“Saya melihat pada sholat Rasulullah shollallahu alaihi wasallam bagaimana beliau sholat. Saya melihat pada beliau, beliau berdiri bertakbir dan mengangkat kedua tangannya hingga sejajar kedua telinganya. Kemudian beliau meletakkan telapak tangan kanan di atas punggung telapak tangan kiri, pergelangan, dan lengan bawah”_
(H.R Abu Dawud, anNasaai, dishahihkan Ibnu Khuzaimah, Ibnu Hibban, dinyatakan sanadnya shahih oleh anNawawy dan al-Albany)

✔ Posisi bersedekap telapak tangan diletakkan di dada:

ุนَู†ْ ูˆَุงุฆِู„ِ ุจْู†ِ ุญُุฌْุฑٍ ู‚َุงู„َ : ุตَู„َّูŠْุชُ ู…َุนَ ุฑَุณُูˆْู„ِ ุงู„ู„ู‡ِ ุตَู„َّู‰ ุงู„ู„ู‡ُ ุนَู„َูŠْู‡ِ ูˆَ ุณَู„َّู…َ ูˆَูˆَุถَุนَ ูŠَุฏَู‡ُ ุงْู„ูŠُู…ْู†َู‰ ุนَู„َู‰ ูŠَุฏِู‡ِ ุงู„ْูŠُุณْุฑَู‰ ุนَู„َู‰ ุตَุฏْุฑِู‡ِ

▪ Dari Wa-il bin Hujr ia berkata:
_“Aku sholat bersama Rasulullah shollallahu alaihi wasallam dan beliau meletakkan tangan kanan pada tangan kiri pada dadanya”_
(H.R Ibnu Khuzaimah, di dalam sanadnya terdapat perawi yang lemah hafalannya yaitu Muammal bin Ismail yang buruk hafalannya, namun dikuatkan dengan jalur lain yang mursal riwayat Abu Dawud dari Thowus dan juga al-Bazzar dari Waail bin Hujr)

ุนَู†ْ ุทَุงูˆُุณٍ ู‚َุงู„َ ูƒَุงู†َ ุฑَุณُูˆู„ُ ุงู„ู„َّู‡ِ ุตَู„َّู‰ ุงู„ู„َّู‡ُ ุนَู„َูŠْู‡ِ ูˆَุณَู„َّู…َ ูŠَุถَุนُ ูŠَุฏَู‡ُ ุงู„ْูŠُู…ْู†َู‰ ุนَู„َู‰ ูŠَุฏِู‡ِ ุงู„ْูŠُุณْุฑَู‰ ุซُู…َّ ูŠَุดُุฏُّ ุจَูŠْู†َู‡ُู…َุง ุนَู„َู‰ ุตَุฏْุฑِู‡ِ ูˆَู‡ُูˆَ ูِูŠ ุงู„ุตَّู„َุงุฉِ

▪ Dari Thowus beliau berkata:
_“Rasulullah shollallahu alaihi wasallam meletakkan tangan kanan di atas tangan kiri kemudian menguatkannya pada dada saat beliau sholat”_
(H.R Abu Dawud dengan sanad yang hasan hingga Thowus)

✔ Dalam riwayat al-Bazzaar dinyatakan:

...ุซُู…َّ ูˆَุถَุนَ ูŠَู…ِูŠْู†َู‡ُ ุนَู„َู‰ ูŠَุณَุงุฑِู‡ِ ุนِู†ْุฏَ ุตَุฏْุฑِู‡ِ

_“… kemudian beliau (Nabi) meletakkan tangan kanannya di atas tangan kiri pada dada”_
(H.R al-Bazzar dari Wa-il bin Hujr, di dalam sanadnya terdapat perawi yang lemah (Muhammad bin Hujr) dan perawi yang tidak dikenal (ibu Abdul Jabbar bin Wa-il))

✅ *Membaca Doa Istiftah*

Setelah bacaan takbiratul ihram adalah membaca salah satu dari doa istiftah yang disunnahkan.  Misalkan doa istiftah Umar bin al-Khotthob radhiyallahu anhu riwayat Muslim. Bacaan istiftah ini yang dinilai sebagai bacaan paling utama yang dipilih al-Imam Ahmad.

ุณُุจْุญَุงู†َูƒَ ุงู„ู„َّู‡ُู…َّ ูˆَุจِุญَู…ْุฏِูƒَ ูˆَุชَุจَุงุฑَูƒَ ุงุณْู…ُูƒَ ูˆَุชَุนَุงู„َู‰ ุฌَุฏُّูƒَ ูˆَู„ุงَ ุฅِู„َู‡َ ุบَูŠْุฑُูƒَ

_“Maha Suci Engkau Ya Allah dan (bersamaan dengan itu) aku memujiMu dan sungguh banyak barokah yang terkandung pada NamaMu, dan Maha Tinggi KeagunganMu, dan tidak ada sesembahan yang haq selainMu”_
(H.R Muslim dari Umar bin al-Khoththob)

✅ *Membaca Ta'awwudz*

Kemudian membaca taawwudz sebelum membaca al-Fatihah. Salah satu bacaan taawwudz yang disunnahkan adalah sebagaimana hadits dari Abu Said al-Khudriy riwayat Abu Dawud, atTirmidzi:

ุฃَุนُูˆْุฐُ ุจِุงู„ู„ู‡ِ ุงู„ุณَّู…ِูŠْุนِ ุงْู„ุนَู„ِูŠْู…ِ ู…ِู†َ ุงู„ุดَّูŠْุทَุงู†ِ ุงู„ุฑَّุฌِูŠْู…ِ ู…ِู†ْ ู‡َู…ْุฒِู‡ِ ูˆَู†َูْุฎِู‡ِ ูˆَู†َูْุซِู‡ِ

_“Aku berlindung kepada Allah Yang Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui dari syaitan yang terkutuk dari bisikan was-wasnya, tiupannya, dan ludahnya”_
(H.R Abu Dawud,atTirmidzi, dishahihkan Ibnu Khuzaimah)

✅ *Tidak Mengeraskan Bacaan Basmalah*

Kemudian membaca al-Fatihah. Disunnahkan tidak mengeraskan bacaan basmalah. Bacaan basmalah oleh Imam dibaca sirr (lirih, tidak diperdengarkan secara keras).

ูˆَุนَู†ْ ู‚َุชَุงุฏَุฉَ ุฃَู†َّู‡ُ ูƒَุชَุจَ ุฅِู„َูŠْู‡ِ ูŠُุฎْุจِุฑُู‡ُ ุนَู†ْ ุฃَู†َุณِ ุจْู†ِ ู…َุงู„ِูƒٍ ุฃَู†َّู‡ُ ุญَุฏَّุซَู‡ُ ู‚َุงู„َ ุตَู„َّูŠْุชُ ุฎَู„ْูَ ุงู„ู†َّุจِู‰ِّ -ุตู„ู‰ ุงู„ู„ู‡ ุนู„ูŠู‡ ูˆุณู„ู…- ูˆَุฃَุจِู‰ ุจَูƒْุฑٍ ูˆَุนُู…َุฑَ ูˆَุนُุซْู…َุงู†َ ูَูƒَุงู†ُูˆุง ูŠَุณْุชَูْุชِุญُูˆู†َ ุจِ (ุงู„ْุญَู…ْุฏُ ู„ِู„َّู‡ِ ุฑَุจِّ ุงู„ْุนَุงู„َู…ِูŠู†َ) ู„ุงَ ูŠَุฐْูƒُุฑُูˆู†َ ุจِุณْู…ِ ุงู„ู„َّู‡ِ ุงู„ุฑَّุญْู…َู†ِ ุงู„ุฑَّุญِูŠู…ِ ูِู‰ ุฃَูˆَّู„ِ ู‚ِุฑَุงุกَุฉٍ ูˆَู„ุงَ ูِู‰ ุขุฎِุฑِู‡َุง

▪ Dan dari Qotadah bahwasanya ia menulis khabar kepadanya dari Anas bin Malik –semoga Allah meridhainya- menceritakan kepadanya :
_“Aku sholat di belakang Nabi shollallahu alaihi wasallam, Abu Bakr, Umar, dan Utsman mereka memulai bacaan (alFatihah) dengan Alhamdulillahi Robbil ‘Aalamiin tidak menyebutkan Bismillahirrohmaanirrohim di awal bacaan ataupun di akhirnya”_
(H.R Muslim)

✅ *Membaca al-Fatihah*

Setelah itu membaca al-Fatihah dan membaca Aamin. Bacaan al-Fatihah adalah salah satu rukun dalam sholat.

ู„َุง ุตَู„َุงุฉَ ู„ِู…َู†ْ ู„َู…ْ ูŠَู‚ْุฑَุฃْ ุจِูَุงุชِุญَุฉِ ุงู„ْูƒِุชَุงุจِ

_“Tidak ada sholat bagi yang tidak membaca surat alFatihah”_
(H.R al-Bukhari dan Muslim dari Ubadah bin Shomit)

ุฅِุฐَุง ุฃَู…َّู†َ ุงู„ْุฅِู…َุงู…ُ ูَุฃَู…ِّู†ُูˆุง ูَุฅِู†َّู‡ُ ู…َู†ْ ูˆَุงูَู‚َ ุชَุฃْู…ِูŠู†ُู‡ُ ุชَุฃْู…ِูŠู†َ ุงู„ْู…َู„َุงุฆِูƒَุฉِ ุบُูِุฑَ ู„َู‡ُ ู…َุง ุชَู‚َุฏَّู…َ ู…ِู†ْ ุฐَู†ْุจِู‡

_“Jika Imam mengucapkan Aamiin, maka ucapkanlah Amiin. Karena barangsiapa yang ucapannya aminnya bersesuaian dengan ucapan amin Malaikat, akan diampuni dosanya yang telah lalu”_
(H.R al-Bukhari dan Muslim dari Abu Hurairah)

✅ *Membaca Surat Lain Setelah al-Fatihah*

Setelah membaca al-Fatihah, disunnahkan membaca surat-surat lain dalam alQuran pada 2 rokaat yang pertama.

ุนَู†ْ ุนَุจْุฏِ ุงู„ู„َّู‡ِ ุจْู†ِ ุฃَุจِู‰ ู‚َุชَุงุฏَุฉَ ุนَู†ْ ุฃَุจِูŠู‡ِ ุฃَู†َّ ุงู„ู†َّุจِู‰َّ -ุตู„ู‰ ุงู„ู„ู‡ ุนู„ูŠู‡ ูˆุณู„ู…- ูƒَุงู†َ ูŠَู‚ْุฑَุฃُ ูِู‰ ุงู„ุฑَّูƒْุนَุชَูŠْู†ِ ุงู„ุฃُูˆู„َูŠَูŠْู†ِ ู…ِู†َ ุงู„ุธُّู‡ْุฑِ ูˆَุงู„ْุนَุตْุฑِ ุจِูَุงุชِุญَุฉِ ุงู„ْูƒِุชَุงุจِ ูˆَุณُูˆุฑَุฉٍ ูˆَูŠُุณْู…ِุนُู†َุง ุงู„ุขูŠَุฉَ ุฃَุญْูŠَุงู†ًุง ูˆَูŠَู‚ْุฑَุฃُ ูِู‰ ุงู„ุฑَّูƒْุนَุชَูŠْู†ِ ุงู„ุฃُุฎْุฑَูŠَูŠْู†ِ ุจِูَุงุชِุญَุฉِ ุงู„ْูƒِุชَุงุจِ

▪ Dari Abdullah bin Abi Qotaadah dari ayahnya :
_“bahwa Nabi shollallahu alaihi wasallam pada dua rokaat awal sholat Dzhuhur dan Ashar membaca al-Fatihah dan surat. Kadangkala beliau memperdengarkannya kepada kami. Dan di dua rokaat terakhir beliau membaca al-Fatihah (saja)”_
(H.R Muslim)

✅ *Gerakan dan Bacaan Ruku’*

Kemudian bertakbir dengan mengangkat tangan untuk melakukan ruku’. Gerakan ruku’ adalah membungkuk dan meletakkan jari jemari tangan yang direnggangkan ke lutut.

ุนَู†ْ ูˆَุงุจِุตَุฉَ ุจْู†َ ู…َุนْุจَุฏٍ ู‚َุงู„َ ุฑَุฃَูŠْุชُ ุฑَุณُูˆู„َ ุงู„ู„َّู‡ِ ุตَู„َّู‰ ุงู„ู„َّู‡ُ ุนَู„َูŠْู‡ِ ูˆَุณَู„َّู…َ ูŠُุตَู„ِّูŠ ูَูƒَุงู†َ ุฅِุฐَุง ุฑَูƒَุนَ ุณَูˆَّู‰ ุธَู‡ْุฑَู‡ُ ุญَุชَّู‰ ู„َูˆْ ุตُุจَّ ุนَู„َูŠْู‡ِ ุงู„ْู…َุงุกُ ู„َุงุณْุชَู‚َุฑَّ

▪ Dari Wabishoh bin Ma’bad beliau berkata:
_“Saya melihat Rasulullah shollallahu alaihi wasallam sholat, jika beliau ruku’ meluruskan punggungnya. Hingga jika seandainya dituangkan air di atas punggung beliau, niscaya airnya akan diam (tidak mengalir)”_
(H.R Ibnu Majah, dishahihkan al-Albany – dikuatkan dengan jalur lain dari Ibnu Abbas riwayat Abu Ya’la)

ูˆَุฅِุฐَุง ุฑَูƒَุนَ ุฃَู…ْูƒَู†َ ูŠَุฏَูŠْู‡ِ ู…ِู†ْ ุฑُูƒْุจَุชَูŠْู‡ِ

_“Jika beliau ruku’, beliau meletakkan kedua telapak tangannya pada kedua lututnya”_
(H.R al-Bukhari dari Abu Humaid as-Sa’idiy)

ุฅِุฐَุง ุฑَูƒَุนَ ูَุฑَّุฌَ ุฃَุตَุงุจِุนَู‡ُ ูˆَุฅِุฐَุง ุณَุฌَุฏَ ุถَู…َّ ุฃَุตَุงุจِุนَู‡ُ

_“Jika beliau ruku’ merenggangkan jari jemarinya, dan jika sujud merapatkan jari jemarinya”_
(H.R atThobarony, dinyatakan sanadnya hasan oleh al-Haitsamy, dishahihkan al-Albany)

✔ Dalam posisi ruku’, membaca salah satu doa ruku’, di antaranya: Subhanaa Robbiyal Adzhiim minimal sekali.

ุซُู…َّ ุฑَูƒَุนَ ูَุฌَุนَู„َ ูŠَู‚ُูˆู„ُ ุณُุจْุญَุงู†َ ุฑَุจِّูŠَ ุงู„ْุนَุธِูŠู…

_“Kemudian beliau ruku’ membaca Subhaana Robbiyal Adzhiim”_
(H.R Muslim dari Hudzaifah)

✅ *Bacaan Tasmi’ (Sami’allaahu Liman Hamidah)*

Setelah itu, bangkit dari ruku’ dengan mengucapkan Sami’allaahu liman hamidah (tasmi’) bagi Imam dan orang yang sholat sendirian. Sedangkan makmum mengucapkan Robbanaa wa lakal hamdu menyambut ucapan tasmi’ dari Imam.

ูˆَุฅِุฐَุง ุฑَูَุนَ ุฑَุฃْุณَู‡ُ ู…ِู†َ ุงู„ุฑُّูƒُูˆุนِ ูَู‚َุงู„َ « ุณَู…ِุนَ ุงู„ู„َّู‡ُ ู„ِู…َู†ْ ุญَู…ِุฏَู‡ُ »

_“Dan jika Nabi mengangkat kepalanya dari ruku’ mengucapkan: Sami’allahu liman hamidah”_
(H.R Muslim dari Malik bin al-Huwairits)

ูˆَุฅِุฐَุง ู‚َุงู„َ ุณَู…ِุนَ ุงู„ู„َّู‡ُ ู„ِู…َู†ْ ุญَู…ِุฏَู‡ُ ูَู‚ُูˆู„ُูˆุง ุฑَุจَّู†َุง ูˆَู„َูƒَ ุงู„ْุญَู…ْุฏُ

_“Dan jika (Imam) mengucapkan Sami’alaahu liman hamidah, maka ucapkanlah Robbanaa wa lakal hamdu”_
(H.R al-Bukhari dan Muslim dari Anas bin Malik)

✅ *Doa I’tidal*

Dalam posisi i’tidal berdiri tegap dengan tangan di samping tubuh mengucapkan do’a i’tidal. Salah satu doa’ i’tidal adalah: Robanaa wa lakal hamdu hamdan katsiiron thoyyiban mubaarokan fiihi.

ูƒُู†َّุง ูŠَูˆْู…ًุง ู†ُุตَู„ِّูŠ ูˆَุฑَุงุกَ ุงู„ู†َّุจِูŠِّ ุตَู„َّู‰ ุงู„ู„ู‡ُ ุนَู„َูŠْู‡ِ ูˆَุณَู„َّู…َ ูَู„َู…َّุง ุฑَูَุนَ ุฑَุฃْุณَู‡َ ู…ِู†َ ุงู„ุฑَّูƒْุนَุฉِ ู‚َุงู„َ ุณَู…ِุนَ ุงู„ู„ู‡ُ ู„ِู…َู†ْ ุญَู…ِุฏَู‡ُ ู‚َุงู„َ ุฑَุฌُู„ٌ ูˆَุฑَุงุกَู‡ُ ุฑَุจَّู†َุง ูˆَู„َูƒَ ุงْู„ุญَู…ْุฏُ ุญَู…ْุฏًุง ูƒَุซِูŠْุฑًุง ุทَูŠِّุจًุง ู…ُุจَุงุฑَูƒًุง ูِูŠْู‡ِ ูَู„َู…َّุง ุงู†ْุตَุฑَูَ ู‚َุงู„َ ู…َู†ِ ุงْู„ู…ُุชَูƒَู„ِّู…ُ ู‚َุงู„َ ุฃَู†َุง ู‚َุงู„َ ุฑَุฃَูŠْุชُ ุจِุถْุนَุฉً ูˆَุซَู„ุงَุซِูŠْู†َ ู…َู„َูƒًุง ูŠَุจْุชَุฏِุฑُูˆْู†َู‡َุง ุฃَูŠُّู‡ُู…ْ ูŠَูƒْุชُุจُู‡َุง ุฃَูˆَّู„

_“Pada suatu hari kami sholat di belakang Nabi Shollallaahu ‘alaihi wasallam ketika beliau mengangkat kepala dari ruku’ beliau mengucapkan : Sami’allaahu liman hamidah. Salah seorang yang berdiri di belakang beliau mengucapkan : Robbanaa walakal hamdu hamdan katsiiron thoyyiban mubaarokan fiihi. Ketika selesai sholat, beliau bertanya : ‘Siapakah tadi yang mengucapkan ? Laki-laki itu menjawab: Saya. Rasul bersabda : ‘Aku melihat (sekitar) 33-39 Malaikat berebut siapa di antara mereka yang duluan mencatat (amal kebaikan bacaan itu)”_
(H.R AlBukhari)

๐Ÿ“œ✍ _Ustadz Abu Utsman Kharisman_ ุญูุธู‡ ุงู„ู„ู‡

๐Ÿ”ƒ _Bersambung insyaAllah..._

➖ ➖ ➖ ➖ ➖
๐Ÿ•Œ _“Tetap hadir di majelis ilmu syar'i (tempat pengajian) untuk meraih pahala dan barokah lebih banyak dan lebih besar, insyaAllah.”_

๐Ÿ“ฒ *Join Channel Telegram* :
➖➖➖➖➖➖➖➖➖
*Fawaaid, Info Khatib Jum'at & Kajian Dauroh (Tabligh Akbar) di BARLINGMASCAKEB dan Sekitarnya* :
๐Ÿ“š https://telegram.me/Riyadhus_Salafiyyin

*Unduh Video Fawaid, Audio Kajian/Dauroh* :
๐Ÿ“ฅ https://telegram.me/AKSI_AudioKajianSalafyIndonesia

➖➖➖➖➖➖➖➖➖
*๐Ÿ“š RIYADHUSSALAFIYYIN ๐Ÿ“š*
《 _Taman-taman salafiyyin_ 》
➖➖➖➖➖➖➖➖➖

๐Ÿ’๐Ÿ“ *TATA CARA SHOLAT DARI TAKBIR SAMPAI SALAM (Bagian ke-2 - selesai)*

✅ *Turun Menuju Sujud*

Kemudian bertakbir tanpa mengangkat kedua tangan menuju sujud. Saat turun menuju sujud, mendahulukan lutut.

ุนَู†ْ ูˆَุงุฆِู„ِ ุจْู†ِ ุญُุฌْุฑٍ ู‚َุงู„َ ุฑَุฃَูŠْุชُ ุงู„ู†َّุจِูŠَّ ุตَู„َّู‰ ุงู„ู„َّู‡ُ ุนَู„َูŠْู‡ِ ูˆَุณَู„َّู…َ ุฅِุฐَุง ุณَุฌَุฏَ ูˆَุถَุนَ ุฑُูƒْุจَุชَูŠْู‡ِ ู‚َุจْู„َ ูŠَุฏَูŠْู‡ِ ูˆَุฅِุฐَุง ู†َู‡َุถَ ุฑَูَุนَ ูŠَุฏَูŠْู‡ِ ู‚َุจْู„َ ุฑُูƒْุจَุชَูŠْู‡ِ

▪ Dari Wa-il bin Hujr –radhiyallahu anhu- beliau berkata:
_“Saya melihat Nabi shollallahu alaihi wasallam jika sujud meletakkan kedua lututnya sebelum kedua tangannya, dan jika bangkit mengangkat kedua tangannya sebelum lututnya”_
(H.R Abu Dawud no 713 dengan 2 jalur riwayat yang saling menguatkan- demikian dinyatakan oleh Syaikh Abdul Muhsin al-Abbad)

ูˆَุงู†ْุญَุทَّ ุจِุงู„ุชَّูƒْุจِูŠْุฑِ ุญَุชَّู‰ ุณَุจَู‚َุชْ ุฑُูƒْุจَุชَุงู‡ُ ูŠَุฏَูŠْู‡ِ

_“Dan beliau (Nabi) turun dengan bertakbir hingga kedua lututnya mendahului kedua tangannya”_
(H.R al-Hakim, dinyatakan sanadnya shahih sesuai syarat al-Bukhari dan Muslim, padahal di dalamnya terdapat perawi al-Alaa’ bin Ismail yang majhul, namun bisa menjadi penguat jalur periwayatan sebelumnya yang diriwayatkan Abu Dawud)
Perbuatan mendahulukan lutut sebelum tangan pada saat turun menuju sujud adalah pendapat Jumhur Ulama’ (Abu Hanifah, asy-Syafi’i, Ahmad) dan diriwayatkan sebagai perbuatan Sahabat Nabi Umar bin al-Khoththob dan Ibnu Mas’ud

ุฃَู†َّ ุนُู…َุฑَ ูƒَุงู†َ ูŠَุถَุนُ ุฑُูƒْุจَุชَูŠْู‡ِ ู‚َุจْู„َ ูŠَุฏَูŠْู‡ِ

_“Sesungguhnya Umar meletakkan kedua lutut sebelum kedua tangan”_
(riwayat Ibnu Abi Syaibah dari Ibrahim anNakho-i, dikuatkan dengan riwayat atThohawy dalam syarh Ma’aaniy al-alAtsar bahwa Ibrahim mendengar khabar tersebut dari Alqomah dan al-Aswad)

ุญُูِุธَ ุนَู†ْ ุนَุจْุฏِ ุงู„ู„َّู‡ِ ุจْู†ِ ู…َุณْุนُูˆุฏٍ ุฑَุถِูŠَ ุงู„ู„َّู‡ُ ุนَู†ْู‡ُ ุฃَู†َّ ุฑُูƒْุจَุชَูŠْู‡ِ ูƒَุงู†َุชَุง ุชَู‚َุนَุงู†ِ ุฅู„َู‰ ุงู„ْุฃَุฑْุถِ ู‚َุจْู„َ ูŠَุฏَูŠْู‡ِ

_“Telah dihafal dari (perbuatan) Ibnu Mas’ud bahwasanya beliau mendahulukan kedua lutut ke tanah sebelum kedua tangan”_
(riwayat atThohawy dalam syarh Ma’aniy al-Atsar dari Ibrahim anNakho’i)

✅ *Gerakan dan Bacaan Sujud*

Gerakan sujud yang harus dilakukan adalah sujud pada 7 anggota sujud.

ุฃُู…ِุฑْุชُ ุฃَู†ْ ุฃَุณْุฌُุฏَ ุนَู„َู‰ ุณَุจْุนَุฉِ ุฃَุนْุธُู…ٍ ุนَู„َู‰ ุงู„ْุฌَุจْู‡َุฉِ ูˆَุฃَุดَุงุฑَ ุจِูŠَุฏِู‡ِ ุนَู„َู‰ ุฃَู†ْูِู‡ِ ูˆَุงู„ْูŠَุฏَูŠْู†ِ ูˆَุงู„ุฑُّูƒْุจَุชَูŠْู†ِ ูˆَุฃَุทْุฑَุงูِ ุงู„ْู‚َุฏَู…َูŠْู†ِ

_“Aku diperintah untuk sujud pada 7 tulang: dahi (beliau mengisyaratkan pada hidung) dan kedua telapak tangan, kedua lutut dan ujung-ujung jari kaki”_
(H.R al-Bukhari dan Muslim dari Ibnu Abbas)

✔ *Ditegaskan dalam riwayat lain bahwa hidung harus menyentuh bumi (tempat sujud)*

ู„ุงَ ุตَู„ุงَุฉَ ู„ِู…َู†ْ ู„َู…ْ ูŠَู…َุณَّ ุฃَู†ُูُู‡ُ ุงْู„ุฃَุฑْุถَ

_“Tidak ada sholat bagi orang yang hidungnya tidak menyentuh bumi”_
(H.R al-Hakim, dinyatakan oleh al-Hakim bahwa hadits tersebut sesuai syarat al-Bukhari disepakati al-Albany)

✔ *Jari jemari tangan dirapatkan diarahkan ke kiblat, ujung jari kaki juga dihadapkan ke kiblat.*

ูƒุงَู†َ ุฅِุฐَุง ุณَุฌَุฏَ ุถَู…َّ ุฃَุตَุงุจِุนَู‡ُ

_“(Nabi) jika sujud, merapatkan jari jemarinya”_
(H.R al-Hakim, dinyatakan sesuai syarat Muslim oleh adz-Dzahaby)

...ู…ُุณْุชَู‚ْุจِู„ุงً ุจِุฃَุทْุฑَุงูِ ุฃَุตَุงุจِุนِู‡ِ ุงู„ْู‚ِุจْู„َุฉ

_“Dalam sujud Nabi menghadapkan ujung-ujung jarinya ke kiblat”_
(H.R al-Hakim dari Aisyah, disepakati keshahihannya oleh adz-Dzahaby: sesuai syarat al-Bukhari dan Muslim)

✔ *Meletakkan kedua tangan di samping tubuh sejajar dengan bahu.*

ุซُู…َّ ุณَุฌَุฏَ ูَุฃَู…ْูƒَู†َ ุฃَู†ْูَู‡ُ ูˆَุฌَุจْู‡َุชَู‡ُ ูˆَู†َุญَّู‰ ูŠَุฏَูŠْู‡ِ ุนَู†ْ ุฌَู†ْุจَูŠْู‡ِ ูˆَูˆَุถَุนَ ูƒَูَّูŠْู‡ِ ุญَุฐْูˆَ ู…َู†ْูƒِุจَูŠْู‡ِ

_“Kemudian beliau sujud sehingga memungkinkan hidung dan dahinya (menempel pada tanah), dan beliau menjauhkan kedua tangan dari kedua sisinya, dan meletakkan kedua telapak tangan sejajar bahu”_
(H.R Abu Dawud, atTirmidzi, dari Abu Humaid, dishahihkan Ibnu Khuzaimah dan Ibnu Hibban)

✔ *Disunnahkan saat sujud agak menjauhkan posisi tangan dari samping tubuh, kecuali jika di kiri kanan ada orang lain.*

ุนَู†ْ ุนَุจْุฏِ ุงู„ู„َّู‡ِ ุจْู†ِ ู…َุงู„ِูƒٍ ุงุจْู†ِ ุจُุญَูŠْู†َุฉَ ุฃَู†َّ ุงู„ู†َّุจِูŠَّ ุตَู„َّู‰ ุงู„ู„َّู‡ُ ุนَู„َูŠْู‡ِ ูˆَุณَู„َّู…َ ูƒَุงู†َ ุฅِุฐَุง ุตَู„َّู‰ ูَุฑَุฌَ ุจَูŠْู†َ ูŠَุฏَูŠْู‡ِ ุญَุชَّู‰ ูŠَุจْุฏُูˆَ ุจَูŠَุงุถُ ุฅِุจْุทَูŠْู‡ِ

▪ Dari Abdullah bin Malik bin Buhainah
_“bahwa Nabi shollallahu alaihi wasallam jika sholat merentangkan kedua tangan (di sisi tubuh) hingga terlihat putihnya ketiak beliau”_
(H.R al-Bukhari dan Muslim)

✔ *Tidak menempelkan siku tangan pada tanah/ lantai saat sujud.*

ุฅِุฐَุง ุณَุฌَุฏْุชَ ูَุถَุนْ ูƒَูَّูŠْูƒَ ูˆَุงุฑْูَุนْ ู…ِุฑْูَู‚َูŠْูƒَ

_“Jika engkau sujud, letakkan kedua telapak tanganmu dan angkatlah kedua sikumu”_
(H.R Muslim dari al-Bara’)

✔ *Di dalam sujud membaca salah satu bacaan yang diajarkan Nabi, di antaranya adalah: Subhaana Robbiyal A’laa.*

ุซُู…َّ ุณَุฌَุฏَ ูَู‚َุงู„َ ุณُุจْุญَุงู†َ ุฑَุจِّูŠَ ุงู„ْุฃَุนْู„َู‰

_“Kemudian Nabi sujud dan Nabi berkata: Subhaana Robbiyal A’laa (Maha Suci Allah Yang Paling Tinggi)”_
(H.R Muslim dari Hudzaifah)

✔ *Posisi kedua tumit kaki dilekatkan rapat.* Hal ini berdasarkan hadits Aisyah:

ูَู‚َุฏْุชُ ุฑَุณُูˆู„َ ุงู„ู„َّู‡ِ -ุตู„ู‰ ุงู„ู„ู‡ ุนู„ูŠู‡ ูˆุณู„ู…- ูˆَูƒَุงู†َ ู…َุนِู‰ ุนَู„َู‰ ูِุฑَุงุดِู‰ ، ูَูˆَุฌَุฏْุชُู‡ُ ุณَุงุฌِุฏًุง ุฑَุงุตًّุง ุนَู‚ِุจَูŠْู‡ِ ู…ُุณْุชَู‚ْุจِู„ุงً ุจِุฃَุทْุฑَุงูِ ุฃَุตَุงุจِุนِู‡ِ ุงู„ْู‚ِุจْู„َุฉَ ، ูَุณَู…ِุนْุชُู‡ُ ูŠَู‚ُูˆู„ُ :« ุฃَุนُูˆุฐُ ุจِุฑِุถَุงูƒَ ู…ِู†ْ ุณَุฎَุทِูƒَ ، ูˆَุจِุนَูْูˆِูƒَ ู…ِู†ْ ุนُู‚ُูˆุจَุชِูƒَ ، ูˆَุจِูƒَ ู…ِู†ْูƒَ ، ุฃُุซْู†ِู‰ ุนَู„َูŠْูƒَ ู„ุงَ ุฃَุจْู„ُุบُ ูƒُู„َّ ู…َุง ูِูŠูƒَ »

_“Aku kehilangan Rasulullah shollallahu alaihi wasallam yang sebelumnya tidur di pembaringanku. Ternyata beliau sedang sujud (sholat malam) dengan merapatkan kedua tumitnya, ujung jari kaki menghadap ke arah kiblat. Aku mendengar beliau mengucapkan (dalam sujudnya): A’udzu bi ridhooka min sakhothika wa bi ‘afwika min ‘uquubatika wa bika minka utsnii alayka laa ablughu kulla maa fiika”_
(H.R Ibnu Khuzaimah, Ibnu Hibban, al-Baihaqy, al-Hakim, disepakati keshahihannya oleh adz-Dzahabiy, sesuai syarat al-Bukhari dan Muslim)

✅ *Duduk di Antara 2 Sujud*

Kemudian bertakbir bangkit dari sujud hingga duduk dengan thuma’ninah (duduk di antara 2 sujud).

ุซُู…َّ ุงุฑْูَุนْ ุญَุชَّู‰ ุชَุทْู…َุฆِู†َّ ุฌَุงู„ِุณًุง

_“Kemudian bangkitlah dari sujud hingga thuma’ninah (tenang) dalam posisi duduk”_
(H.R al-Bukhari dan Muslim dari Abu Hurairah)

✔ *Dalam posisi duduk di antara 2 sujud ini, membaca salah satu doa yang diajarkan Nabi, di antaranya: Allaahummaghfir lii warhamnii wa ‘aafiniiy wahdinii warzuqniy*

ุนَู†ِ ุงุจْู†ِ ุนَุจَّุงุณٍ ุฃَู†َّ ุงู„ู†َّุจِูŠَّ ุตَู„َّู‰ ุงู„ู„َّู‡ُ ุนَู„َูŠْู‡ِ ูˆَุณَู„َّู…َ ูƒَุงู†َ ูŠَู‚ُูˆู„ُ ุจَูŠْู†َ ุงู„ุณَّุฌْุฏَุชَูŠْู†ِ ุงู„ู„َّู‡ُู…َّ ุงุบْูِุฑْ ู„ِูŠ ูˆَุงุฑْุญَู…ْู†ِูŠ ูˆَุนَุงูِู†ِูŠ ูˆَุงู‡ْุฏِู†ِูŠ ูˆَุงุฑْุฒُู‚ْู†ِูŠ

▪ Dari Ibnu Abbas –semoga Allah meridhainya-
_“bahwasanya Nabi shollallahu alaihi wasallam mengucapkan (saat duduk) di antara 2 sujud: Allaahummaghfir lii warhamnii wa ‘aafiniiy wahdinii warzuqniy (Ya Allah, ampunilah aku, rahmatilah aku, berikan afiyat (kesehatan dan keselamatan) kepadaku, berikan aku hidayah, dan berikan aku rezeki”_
(H.R Abu Dawud, dishahihkan al-Hafidz Ibnu Hajar al-Asqolaaniy)

✔ Kemudian bertakbir sujud lagi. Selanjutnya bangkit menuju rokaat kedua.

✅ *Cara Bangkit Menuju Rokaat Berikutnya*

Saat bangkit menuju rokaat berikutnya, caranya adalah dengan duduk sebentar kemudian bertumpu pada telapak tangan  untuk bangkit:

ูˆَุฅِุฐَุง ุฑَูَุนَ ุฑَุฃْุณَู‡ُ ุนَู†ِ ุงู„ุณَّุฌْุฏَุฉِ ุงู„ุซَّุงู†ِูŠَุฉِ ุฌَู„َุณَ ูˆَุงุนْุชَู…َุฏَ ุนَู„َู‰ ุงู„ْุฃَุฑْุถِ ุซُู…َّ ู‚َุงู…َ

_“Dan jika mengangkat kepala dari sujud kedua, beliau duduk dan bertumpu pada tanah kemudian bangkit”_
(H.R Muslim dari Abu Qilaabah yang menceritakan tata cara sholat yang dicontohkan Malik bin al-Huwairits ketika mengajarkan sholat Nabi)

ุนَู†ِ ุงู„ุฃَุฒْุฑَู‚ِ ุจْู†ِ ู‚َูŠْุณٍ ู‚َุงู„َ : ุฑَุฃَูŠْุชُ ุงุจْู†َ ุนُู…َุฑَ ูŠَู†ْู‡َุถُ ูِูŠ ุงู„ุตَّู„ุงَุฉِ ูˆَูŠَุนْุชَู…ِุฏُ ุนَู„َู‰ ูŠَุฏَูŠْู‡ِ

▪ Dari al-Azraq bin Qoys beliau berkata:
_“Saya melihat Ibnu Umar bangkit dalam sholat bertumpu pada kedua tangannya”_
(riwayat Ibnu Abi Syaibah dengan sanad yang baik—para perawinya adalah perawi dalam as-Shahih)

✅ *Duduk Tasyahhud Awal*

Pada sholat wajib yang berjumlah 3 atau 4 rokaat, pada akhir rokaat kedua sebelum bangkit di rokaat berikutnya, duduk untuk tasyahhud awal.

Gerakan duduk tasyahhud awal adalah duduk iftirasy, yang dijelaskan dalam hadits Waa-il bin Hujr:

ูَู„َู…َّุง ุฌَู„َุณَ ูŠَุนْู†ِูŠ ู„ِู„ุชَّุดَู‡ُّุฏِ ุงูْุชَุฑَุดَ ุฑِุฌْู„َู‡ُ ุงู„ْูŠُุณْุฑَู‰ ูˆَูˆَุถَุนَ ูŠَุฏَู‡ُ ุงู„ْูŠُุณْุฑَู‰ ูŠَุนْู†ِูŠ ุนَู„َู‰ ูَุฎِุฐِู‡ِ ุงู„ْูŠُุณْุฑَู‰ ูˆَู†َุตَุจَ ุฑِุฌْู„َู‡ُ ุงู„ْูŠُู…ْู†َู‰

_“Ketika Nabi duduk tasyahhud beliau membentangkan telapak kaki kiri dan meletakkan telapak tangan kiri di atas paha kiri, dan beliau menegakkan telapak kaki kanan”_
(H.R atTirmidzi)

✔ Posisi tangan saat tasyahhud dijelaskan dalam hadits Ibnu Umar:

ูƒَุงู†َ ุฅِุฐَุง ุฌَู„َุณَ ูِู‰ ุงู„ุตَّู„ุงَุฉِ ูˆَุถَุนَ ูƒَูَّู‡ُ ุงู„ْูŠُู…ْู†َู‰ ุนَู„َู‰ ูَุฎِุฐِู‡ِ ุงู„ْูŠُู…ْู†َู‰ ูˆَู‚َุจَุถَ ุฃَุตَุงุจِุนَู‡ُ ูƒُู„َّู‡َุง ูˆَุฃَุดَุงุฑَ ุจِุฅِุตْุจَุนِู‡ِ ุงู„َّุชِู‰ ุชَู„ِู‰ ุงู„ุฅِุจْู‡َุงู…َ ูˆَูˆَุถَุนَ ูƒَูَّู‡ُ ุงู„ْูŠُุณْุฑَู‰ ุนَู„َู‰ ูَุฎِุฐِู‡ِ ุงู„ْูŠُุณْุฑَู‰

_“Jika beliau duduk dalam sholat, beliau meletakkan telapak tangan kanannya di atas paha kanan dan menggenggam jarinya seluruhnya dan memberi isyarat dengan jari telunjuknya yang berada setelah jempol. Beliau juga meletakkan telapak tangan kirinya di atas paha kiri”_
(H.R Muslim)

✔ Saat duduk tasyahhud awal, membaca doa tahiyyat/tasyahhud yang diajarkan Nabi, di antaranya  sesuai hadits Ibnu Mas’ud:

ูƒَุงู†َ ุฑَุณُูˆْู„ُ ุงู„ู„ู‡ِ ุตَู„َّู‰ ุงู„ู„ู‡ُ ุนَู„َูŠْู‡ِ ูˆَุณَู„َّู…َ ูŠُุนَู„ِّู…ُู†َุง ุงู„ุชَّุดَู‡ُّุฏَ ูƒَู…َุง ูŠُุนَู„ِّู…ُู†َุง ุงู„ุณُّูˆْุฑَุฉَ ู…ِู†َ ุงْู„ู‚ُุฑْุขู†ِ ูَูƒَุงู†َ ูŠَู‚ُูˆْู„ُ ุงู„ุชَّุญِูŠَّุงุชُ ุงْู„ู…ُุจَุงุฑَูƒَุงุชُ ุงู„ุตَّู„َูˆَุงุชُ ุงู„ุทَّูŠِّุจَุงุชُ ِู„ู„ู‡ِ ุงู„ุณَّู„ุงَู…ُ ุนَู„َูŠْูƒَ ุฃَูŠُّู‡َุง ุงู„ู†َّุจِูŠُّ ูˆَุฑَุญْู…َุฉُ ุงู„ู„ู‡ِ ูˆَุจَุฑَูƒَุงุชُู‡ُ ุงู„ุณَّู„ุงَู…ُ ุนَู„َูŠْู†َุง ูˆَุนَู„َู‰ ุนِุจَุงุฏِ ุงู„ู„ู‡ِ ุงู„ุตَّุงู„ِุญِูŠْู†َ ุฃَุดْู‡َุฏُ ุฃَู†ْ ู„ุงَ ุฅِู„َู‡َ ุฅِู„ุงَّ ุงู„ู„ู‡ُ ูˆَุฃَุดْู‡َุฏُ ุฃَู†َّ ู…ُุญَู…َّุฏًุง ุฑَุณُูˆْู„ُ ุงู„ู„ู‡ِ

_“Rasulullah shollallaahu ‘alaihi wasallam mengajari kami tasyahhud sebagaimana beliau mengajari surat dalam AlQuran. Beliau membaca : ‘At-Tahiyyaatul Mubaarokaatus Sholawaatu at-Thoyyibaatu lillaahi Assalaamu ‘alaika ayyuhan Nabiyyu warahmatullaahi wabarokaatuh. Assalaamu ‘alaina wa ‘alaa ‘ibaadillaahis shoolihiin. Asyhadu an laa ilaaha illallaahu wa asyhadu anna muhammadan rosuulullaah”_
(H.R Muslim)

✔ Kemudian bangkit bertakbir menuju rokaat berikutnya.

✅ *Duduk Tasyahhud Akhir*

Gerakan duduk tasyahhud akhir secara asal adalah duduk ifitrasy (sama seperti duduk di antara 2 sujud), sebagaimana hadits Waa-il bin Hujr riwayat atTirmidzi di atas pada pembahasan duduk tasyahhud awal. Kecuali pada sholat yang memiliki 2 tasyahhud (ada tasyahhud awal dan tasyahhud akhir), duduknya adalah tawarruk. Hal ini sebagaimana hadits Abu Humaid as-Saa’idiy:

ูَุฅِุฐَุง ุฌَู„َุณَ ูِูŠ ุงู„ุฑَّูƒْุนَุชَูŠْู†ِ ุฌَู„َุณَ ุนَู„َู‰ ุฑِุฌْู„ِู‡ِ ุงู„ْูŠُุณْุฑَู‰ ูˆَู†َุตَุจَ ุงู„ْูŠُู…ْู†َู‰ ูˆَุฅِุฐَุง ุฌَู„َุณَ ูِูŠ ุงู„ุฑَّูƒْุนَุฉِ ุงู„ْุขุฎِุฑَุฉِ ู‚َุฏَّู…َ ุฑِุฌْู„َู‡ُ ุงู„ْูŠُุณْุฑَู‰ ูˆَู†َุตَุจَ ุงู„ْุฃُุฎْุฑَู‰ ูˆَู‚َุนَุฏَ ุนَู„َู‰ ู…َู‚ْุนَุฏَุชِู‡ِ

_“Jika beliau (Abu Humaid as-Sa’idiy) duduk dalam dua rokaat, beliau duduk di atas (telapak) kaki kiri dan menegakkan (telapak) kaki kanan (iftirasy) dan jika duduk di rokaat terakhir beliau mengedepankan (telapak) kaki kiri dan menegakkan (telapak kaki) yang lain dan duduk pada tempat duduknya (pantat langsung ke tanah/lantai)”_
(H.R al-Bukhari, kisah tentang Abu Humaid mencontohkan tata cara sholat Nabi)

✔ *Bacaan dan gerakan tangan saat tasyahhud akhir sama dengan tasyahhud awal. Setelah membaca tasyahhud itu kemudian membaca sholawat kepada Nabi shollallahu alaihi wasallam.* Di antaranya bacaan sholawat yang disebutkan dalam hadits yang diriwayatkan oleh al-Bukhari dan Muslim:

ุงู„ู„َّู‡ُู…َّ ุตَู„ِّ ุนَู„َู‰ ู…ُุญَู…َّุฏٍ ูˆَุนَู„َู‰ ุขู„ِ ู…ُุญَู…َّุฏٍ ูƒَู…َุง ุตَู„َّูŠْุชَ ุนَู„َู‰ ุฅِุจْุฑَุงู‡ِูŠْู…َ ูˆَ ุนَู„َู‰ ุขู„ِ ุฅِุจْุฑَุงู‡ِูŠْู…َ ุฅِู†َّูƒَ ุญَู…ِูŠْุฏٌ ู…َุฌِูŠْุฏٌ , ุงู„ู„َّู‡ُู…َّ ุจَุงุฑِูƒْ ุนَู„َู‰ ู…ُุญَู…َّุฏٍ ูˆَุนَู„َู‰ ุขู„ِ ู…ُุญَู…َّุฏٍ ูƒَู…َุง ุจَุงุฑَูƒْุชَ ุนَู„َู‰ ุฅِุจْุฑَุงู‡ِูŠْู…َ ูˆَ ุนَู„َู‰ ุขู„ِ ุฅِุจْุฑَุงู‡ِูŠْู…َ ุฅِู†َّูƒَ ุญَู…ِูŠْุฏٌ ู…َุฌِูŠْุฏٌ

_“Ya Allah, bersholawatlah kepada Muhammad dan kepada keluarga Muhammad, sebagaimana Engkau telah bersholawat kepada Ibrahim dan keluarga Ibrahim, sesungguhnya Engkau adalah Yang Maha Terpuji lagi Maha Agung. Yaa Allah berkahilah Muhammad dan keluarga Muhammad sebagaimana Engkau telah memberkahi Ibrahim dan keluarga Ibrahim, sesungguhnya Engkau adalah Yang Maha Terpuji lagi Maha Agung”_
(H.R al-Bukhari dan Muslim dari Ka’ab bin Ujroh)

✅ *Doa Setelah Tasyahhud Sebelum Salam*

Setelah itu boleh membaca doa apa saja, terutama doa meminta perlindungan dari 4 hal (adzab kubur, adzab Jahannam, fitnah kehidupan dan kematian, serta fitnah Dajjal)

ุซُู…َّ ูŠَุชَุฎَูŠَّุฑُ ู…ِู†َ ุงู„ْู…َุณْุฃَู„َุฉِ ู…َุง ุดَุงุกَ

_”Kemudian silakan dia memilih doa yang dikehendakinya”_
(H.R al-Bukhari dan Muslim dari Ibnu Mas’ud)

ุนَู†ْ ุฃَุจِู‰ ู‡ُุฑَูŠْุฑَุฉَ ู‚َุงู„َ ู‚َุงู„َ ุฑَุณُูˆู„ُ ุงู„ู„َّู‡ِ –ุตู„ู‰ ุงู„ู„ู‡ ุนู„ูŠู‡ ูˆุณู„ู…- « ุฅِุฐَุง ุชَุดَู‡َّุฏَ ุฃَุญَุฏُูƒُู…ْ ูَู„ْูŠَุณْุชَุนِุฐْ ุจِุงู„ู„َّู‡ِ ู…ِู†ْ ุฃَุฑْุจَุนٍ ูŠَู‚ُูˆู„ُ ุงู„ู„َّู‡ُู…َّ ุฅِู†ِّู‰ ุฃَุนُูˆุฐُ ุจِูƒَ ู…ِู†ْ ุนَุฐَุงุจِ ุฌَู‡َู†َّู…َ ูˆَู…ِู†ْ ุนَุฐَุงุจِ ุงู„ْู‚َุจْุฑِ ูˆَู…ِู†ْ ูِุชْู†َุฉِ ุงู„ْู…َุญْูŠَุง ูˆَุงู„ْู…َู…َุงุชِ ูˆَู…ِู†ْ ุดَุฑِّ ูِุชْู†َุฉِ ุงู„ْู…َุณِูŠุญِ ุงู„ุฏَّุฌَّุงู„ِ ».

▪ Dari Abu Hurairah –semoga Allah meridhainya- ia berkata:
_“Rasulullah shollallahu alaihi wasallam bersabda: << Jika salah seorang dari kalian tasyahhud, berlindunglah kepada Allah dari 4 hal. Hendaknya ia mengucapkan: Allaahumma inni a’udzu bika min ‘adzaabi Jahannam wa min adzaabil qobri wa min fitnatil mahyaa wal mamaati wa min syarri fitnatil masiihid Dajjaal (Ya Allah sesungguhnya aku berlindung kepadaMu dari adzab Jahannam dan dari adzab kubur dan dari ujian kehidupan dan dari ujian kematian dan dari keburukan ujian al-Masiih ad-Dajjaal)”_
(H.R Muslim)

✅ *Membaca Salam sebagai Akhir Sholat*

ุนَู†ْ ุนَุจْุฏِ ุงู„ู„َّู‡ِ ุฃَู†َّ ุงู„ู†َّุจِูŠَّ ุตَู„َّู‰ ุงู„ู„َّู‡ُ ุนَู„َูŠْู‡ِ ูˆَุณَู„َّู…َ ูƒَุงู†َ ูŠُุณَู„ِّู…ُ ุนَู†ْ ูŠَู…ِูŠู†ِู‡ِ ูˆَุนَู†ْ ุดِู…َุงู„ِู‡ِ ุญَุชَّู‰ ูŠُุฑَู‰ ุจَูŠَุงุถُ ุฎَุฏِّู‡ِ ุงู„ุณَّู„َุงู…ُ ุนَู„َูŠْูƒُู…ْ ูˆَุฑَุญْู…َุฉُ ุงู„ู„َّู‡ِ ุงู„ุณَّู„َุงู…ُ ุนَู„َูŠْูƒُู…ْ ูˆَุฑَุญْู…َุฉُ ุงู„ู„َّู‡ِ

▪ Dari Abdullah (bin Mas’ud) –semoga Allah meridhainya-
_“bahwasanya Nabi shollallahu alaihi wasallam mengucapkan salam ke arah kanan dan ke arah kiri hingga terlihat putihnya pipi beliau: Assalaamu alaikum warahmatullaah... Assalaamu alaikum warahmatullaah...”_
(H.R Abu Dawud)

ุนَู†ْ ุนَู„ْู‚َู…َุฉَ ุจْู†ِ ูˆَุงุฆِู„ٍ ุนَู†ْ ุฃَุจِูŠู‡ِ ู‚َุงู„َ ุตَู„َّูŠْุชُ ู…َุนَ ุงู„ู†َّุจِูŠِّ ุตَู„َّู‰ ุงู„ู„َّู‡ُ ุนَู„َูŠْู‡ِ ูˆَุณَู„َّู…َ ูَูƒَุงู†َ ูŠُุณَู„ِّู…ُ ุนَู†ْ ูŠَู…ِูŠู†ِู‡ِ ุงู„ุณَّู„َุงู…ُ ุนَู„َูŠْูƒُู…ْ ูˆَุฑَุญْู…َุฉُ ุงู„ู„َّู‡ِ ูˆَุจَุฑَูƒَุงุชُู‡ُ ูˆَุนَู†ْ ุดِู…َุงู„ِู‡ِ ุงู„ุณَّู„َุงู…ُ ุนَู„َูŠْูƒُู…ْ ูˆَุฑَุญْู…َุฉُ ุงู„ู„َّู‡ِ

▪ Dari ‘Alqomah bin Waail dari ayahnya ia berkata:
_“Aku pernah sholat bersama Nabi shollallahu alaihi wasallam, beliau mengucapkan salam ke arah kanan: Assalaamu’alaikum warahmatullaahi wabarokaatuh.. dan ke arah kiri: Assalaamu’alaikum warahmatullaah...”_
(H.R Abu Dawud)

๐Ÿ“œ✍ _Ustadz Abu Utsman Kharisman_ ุญูุธู‡ ุงู„ู„ู‡

๐Ÿ”ƒ _Bagian ke-2 (Selesai)_

➖ ➖ ➖ ➖ ➖
๐Ÿ•Œ _“Tetap hadir di majelis ilmu syar'i (tempat pengajian) untuk meraih pahala dan barokah lebih banyak dan lebih besar, insyaAllah.”_

๐Ÿ“ฒ *Join Channel Telegram* :
➖➖➖➖➖➖➖➖➖
*Fawaaid, Info Khatib Jum'at & Kajian Dauroh (Tabligh Akbar) di BARLINGMASCAKEB dan Sekitarnya* :
๐Ÿ“š https://telegram.me/Riyadhus_Salafiyyin

*Unduh Video Fawaid, Audio Kajian/Dauroh* :
๐Ÿ“ฅ https://telegram.me/AKSI_AudioKajianSalafyIndonesia

================================

Pertanyaan1:

Bismillah, alafwu minkum.

Dalam penjelasan di atas berkenaan *tata cara sholat* tidak di jelaskan posisi isyarat telunjuk,apakah lurus menghadap kiblat atau telunjuk di putar2/ di gerakkan ke atas kebawah sekian❓ barokallahu fikum.


Dijawab oleh Al-Ustadz Kharisman hafizhahullaahu:

Insyaallah pendapat Ulama yg rajih - yg sejauh ini ana yakini- terkait posisi dan keadaan jari telunjuk saat tasyahhud adalah:

1. Jari telunjuk tidak digerakkan, sebagaimana penjelasan Syaikh Muqbil. Hadits ttg menggerak-gerakkan jari itu terhitung syadz (ganjil).

2. Isyarat dgn jari telunjuk dimulai sejak permulaan tasyahhud, sbgm penjelasan al-Imam Malik. Karena hadits-hadits ttg isyarat itu juga terkait posisi saat tasyahhud. Tdk ada penyebutan khusus kapan mulainya. Seperti hadits Ibnu Umar.

3. Jari telunjuk tidak diarahkan tegang ke depan, namun agak melengkung ke bawah, sebagaimana penjelasan Ibnul Qoyyim dalam Zaadul Ma'ad.

Wallaahu A'lam

(Selesai pertanyaan1)


Pertanyaan2 :

Bismillah,

Di tata sholat bagian pertama tidak dijelaskan tentang sholat berjamaah , tatkala imaam membaca Al Fatihah/ ayat2 Al Qur'an , apakah ma'mum mengikuti bacaan imam atau Atau diam mendengarkan bacaan imam,membaca sendiri tapi pelan di dengar oleh dirinya sendiri.

Ada sebuah hadist yg menjelaskan bahasannya jika solat tidak membaca Al-Fatihah maka sholatnya tidak sah‼


Dijawab oleh Al-Ustadz Kharisman hafizhahullaahu:

Keharusan membaca surat alFatihah berlaku bagi Imam, orang yang sholat sendirian, maupun makmum pada saat Imam tidak mengeraskan bacaan. Adapun pada saat Imam mengeraskan bacaan dan didengar makmum, pada saat itu makmum menyimak bacaan tersebut.

ูˆَุฅِุฐَุง ู‚ُุฑِุฆَ ุงู„ْู‚ُุฑْุขَู†ُ ูَุงุณْุชَู…ِุนُูˆุง ู„َู‡ُ ูˆَุฃَู†ْุตِุชُูˆุง ู„َุนَู„َّูƒُู…ْ ุชُุฑْุญَู…ُูˆู†َ

Dan jika dibacakan al-Quran maka simaklah dan diamlah agar kalian mendapatkan rahmat (Q.S al-A’raaf:204)

ูˆَุฅِุฐَุง ู‚َุฑَุฃَ ูَุฃَู†ْุตِุชُูˆุง

Dan jika Imam membaca, maka simaklah (H.R Muslim)

Ucapan-ucapan para Sahabat Nabi dalam riwayat yang shahih menunjukkan tidak wajibnya makmum membaca alFatihah pada saat Imam memperdengarkan bacaan alQuran dengan suara keras. 

Jabir bin Abdillah radhiyallahu anhuma menyatakan:

ู…َู†ْ ุตَู„َّู‰ ุฑَูƒْุนَุฉً ู„َู…ْ ูŠَู‚ْุฑَุฃْ ูِูŠู‡َุง ุจِุฃُู…ِّ ุงู„ْู‚ُุฑْุขู†ِ ูَู„َู…ْ ูŠُุตَู„ِّ ุฅِู„ุงَّ ูˆَุฑَุงุกَ ุงู„ุฅِู…َุงู…ِ

Barangsiapa sholat satu rokaat tidak membaca padanya alFatihah, maka ia tidak dianggap sholat kecuali jika ia di belakang Imam (riwayat al-Baihaqy dalam asSunan al-Kubro dan dishahihkan olehnya) 

Abud Darda’ radhiyallahu anhu menyatakan:

ู…َุง ุฃَุฑَู‰ ุงู„ุฅِู…َุงู…َ ุฅِุฐَุง ุฃَู…َّ ุงู„ْู‚َูˆْู…َ ุฅِู„ุงَّ ู‚َุฏْ ูƒَูَุงู‡ُู…ْ

Tidaklah aku melihat seseorang jika menjadi Imam bagi suatu kaum kecuali telah mencukupi mereka (bacaan alFatihahnya)(riwayat Ahmad, anNasaai, adDaraquthny, dan al-Baihaqy,dinyatakan sanadnya shahih oleh al-Albany) 

Ibnu Umar radhiyallahu anhuma menyatakan:

ู…َู†ْ ุตَู„َّู‰ ูˆَุฑَุงุกَ ุงْู„ุฅِู…َุงู…ِ ูƒَูَุงู‡ُ ู‚ِุฑَุงุกَุฉُ ุงู„ْุฅِู…َุงู…ِ

Barangsiapa yang sholat di belakang Imam, maka cukup baginya bacaan Imam (riwayat al-Baihaqy, dishahihkan olehnya) 

Demikian juga riwayat dari Ibnu Mas’ud, beliau berpendapat bahwa bacaan Imam telah mencukupi bagi makmum.

ุนَู†ْ ุฃَุจِู‰ ูˆَุงุฆِู„ٍ : ุฃَู†َّ ุฑَุฌُู„ุงً ุณَุฃَู„َ ุงุจْู†َ ู…َุณْุนُูˆุฏٍ ุนَู†ِ ุงู„ْู‚ِุฑَุงุกَุฉِ ุฎَู„ْูَ ุงู„ุฅِู…َุงู…ِ ูَู‚َุงู„َ : ุฃَู†ْุตِุชْ ู„ِู„ْู‚ُุฑْุขู†ِ ، ูَุฅِู†َّ ูِู‰ ุงู„ุตَّู„ุงَุฉِ ุดُุบْู„ุงً ، ูˆَุณَูŠَูƒْูِูŠูƒَ ุฐَุงูƒَ ุงู„ุฅِู…َุงู…ُ

Dari Abu Wa-il bahwasanya seseorang bertanya kepada Ibnu Mas’ud tentang membaca (alQuran) di belakang Imam. Ibnu Mas’ud berkata: Diamlah dari membaca alQuran karena dalam sholat itu terdapat kesibukan, dan Imam tersebut telah mencukupimu (riwayat al-Baihaqy dan atThohawy, dishahihkan sanadnya oleh al-Albany)

Atsar-atsar dari para Sahabat tersebut di atas dikumpulkan dalam as-Silsilah al-Ahaadits Adh-Dhaifah (2/420) karya Syaikh al-Albany.

(Selesai Pertanyaan 2)